Jakarta, TERBITINDO.COM – Program Sekolah Rakyat yang digagas pemerintah akan mulai beroperasi paling cepat pada Juli 2025. Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengungkapkan, saat ini sudah ada 53 lokasi yang siap menjalankan program tersebut.
“Saat ini sudah lebih dari 50 lokasi yang siap menggelar Sekolah Rakyat. Angkanya terus berkembang karena dalam 2-3 hari ke depan kami masih akan berkoordinasi dengan gubernur, bupati, dan wali kota untuk persiapan lebih lanjut,” ujar Gus Ipul dalam keterangannya, Kamis (13/3/2025).
Dari 53 lokasi yang disiapkan, mayoritas berada di Sentra dan Balai milik Kemensos. Presiden Prabowo Subianto mendorong percepatan program ini agar dapat menjangkau lebih banyak daerah di Indonesia.
“Saat ini, 41 Sentra dan Balai Kemensos sudah siap. Di Jawa Timur ada 9 lokasi, ditambah 2 universitas dan 1 lokasi di Sumatera Barat,” jelasnya.
Rekrutmen Guru dan Siswa Dimulai Akhir Maret
Proses rekrutmen guru dan pendaftaran siswa akan dibuka pada akhir Maret hingga awal April 2025, setelah mendapatkan persetujuan dari Presiden.
“Jika semuanya berjalan sesuai rencana, pendaftaran akan dibuka dalam satu hingga dua bulan ke depan,” kata Gus Ipul, yang juga menjabat sebagai Sekjen PBNU.
Sekolah Rakyat dirancang untuk memberikan pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Target utama peserta didik adalah anak-anak dari kategori desil 1 dan 2 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Seleksi akan dilakukan secara bertahap, dimulai dari verifikasi status ekonomi hingga tes akademik.
Fasilitas Lengkap, Pendidikan Gratis 100%
Sekolah Rakyat akan membuka jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA dengan standar pendidikan nasional. Selain mata pelajaran formal yang diberikan secara gratis, seluruh kebutuhan siswa akan ditanggung oleh pemerintah.
“Semua gratis 100 persen. Seragam, makan, bahkan tempat tinggal di asrama juga disediakan untuk siswa,” tutur Gus Ipul.
Dengan fasilitas yang lengkap dan tanpa biaya, pemerintah berharap Sekolah Rakyat bisa menjadi solusi bagi anak-anak kurang mampu agar tetap mendapatkan pendidikan berkualitas. (Enjo)
