Mengidentifikasi Sakit Perut: Keracunan Makanan atau Virus? Kenali Gejalanya

by -215 Views
Keracunan Makanan

Jakarta, TERBITINDO.COM –  Sakit perut bisa menjadi momok bagi siapa saja, tetapi tahukah Anda bahwa penyebabnya bisa berbeda?

Keracunan makanan dan infeksi virus memiliki gejala yang serupa, namun pemahaman yang tepat akan membantu Anda mengambil langkah yang bijak.

Mari kita bedah perbedaan antara keduanya dan cara pencegahannya.

Gangguan perut sering kali disebabkan oleh dua faktor utama: keracunan makanan dan infeksi virus. Meskipun gejalanya bisa mirip—seperti diare, mual, muntah, dan kram perut—ada perbedaan mendasar yang perlu Anda ketahui untuk menentukan penyebabnya.

Menurut laman Well and Good, keracunan makanan biasanya disebabkan oleh kesalahan dalam pengolahan makanan, yang memicu pertumbuhan bakteri berbahaya seperti Salmonella, E.coli, Listeria, dan Shigella.

Di sisi lain, infeksi virus, seperti norovirus, dapat menyebar melalui makanan, air, atau permukaan yang terkontaminasi dengan tinja atau muntahan dari individu yang terinfeksi.

Dr. Elena Ivanina, seorang ahli gastroenterologi, menjelaskan bahwa keracunan makanan biasanya menimbulkan gejala dalam beberapa jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi. “Keracunan makanan umumnya berlangsung singkat, sekitar 24 jam,” jelasnya.

Berbeda dengan itu, infeksi virus seperti norovirus memiliki masa inkubasi yang lebih panjang, sekitar 24 hingga 48 jam sebelum gejala muncul.

Virus ini sangat menular, sehingga tindakan pencegahan menjadi sangat penting.

Berikut adalah beberapa tips dari Dr. Ivanina untuk mencegah keracunan makanan dan infeksi perut:

– Cuci tangan secara menyeluruh sebelum dan sesudah makan.

– Bersihkan buah dan sayur sebelum dikonsumsi.

– Pastikan daging dimasak hingga matang sempurna.

– Jaga kebersihan alat masak, terutama setelah digunakan untuk makanan mentah.

– Pertahankan suhu lemari pendingin agar makanan tetap segar.

Untuk mencegah penyebaran virus seperti norovirus, hindari menyiapkan makanan untuk orang lain saat Anda sedang sakit, cuci tangan secara rutin, dan disinfeksi permukaan yang sering digunakan bersama, khususnya di kamar mandi.

Sebagian besar gangguan perut akibat keracunan makanan atau virus dapat pulih dengan sendirinya dalam beberapa hari.

Pengobatan rumahan seperti istirahat, mengonsumsi cairan elektrolit, dan makanan rendah serat seperti nasi putih, pisang, atau oatmeal dapat membantu mempercepat proses pemulihan.

Hindari makanan yang tinggi gula, lemak, susu, atau gluten, karena dapat memperburuk gejala.

Jika kondisi Anda tidak kunjung membaik dalam beberapa hari, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.