Cuti Melahirkan: 3 Kunci Agar Ibu Pekerja Tetap Sehat Mental dan Bahagia

by -632 Views
Cuti Melahirkan

Jakarta, TERBITINDO.COM – Cuti melahirkan sering kali membawa perubahan besar dalam hidup ibu pekerja.

Dengan strategi yang tepat, ibu dapat menjaga kesehatan mental dan emosionalnya, meski harus beradaptasi dengan peran baru.

Berikut adalah tiga cara efektif untuk tetap waras dan bahagia selama masa cuti melahirkan.

Ibu pekerja yang mengambil cuti melahirkan sering kali dihadapkan pada perubahan suasana hati yang signifikan saat harus tinggal di rumah untuk merawat anak.

Perubahan ini bisa berpotensi memengaruhi kesejahteraan mental mereka. Psikolog Klinis, Ikhsan Bella Persada, menjelaskan bahwa setiap individu, termasuk perempuan pekerja, memerlukan aktualisasi diri.

Ketika seorang wanita yang terbiasa aktif di lingkungan kerja dan bersosialisasi tiba-tiba harus berdiam diri di rumah, perubahan tersebut dapat menimbulkan tantangan emosional.

“Makna aktualisasi diri setiap orang berbeda-beda. Namun, pergeseran dari rutinitas yang sibuk ke pengasuhan anak pasti terasa,” ungkap Ikhsan.

Untuk mengatasi perubahan suasana hati ini, ibu yang menyusui perlu mengelola emosi dengan baik agar terhindar dari stres dan depresi. Berikut adalah tiga cara yang bisa dilakukan:

  1. Self-Care: Prioritaskan Kesehatan Diri Sendiri

Ibu yang baru melahirkan perlu menjaga kesehatan fisik dan mentalnya. Menyisihkan waktu untuk kegiatan ringan seperti berjalan-jalan di sekitar rumah dapat membantu menurunkan stres.

“Kesehatan ibu berhubungan langsung dengan kesehatan anak,” jelas Ikhsan.

  1. Bercerita: Luapkan Emosi dengan Berbagi

Mengungkapkan perasaan kepada orang terdekat, seperti suami atau keluarga, bisa memberikan kelegaan.

Bercerita tentang tantangan dalam pengasuhan membantu ibu merasa didukung dan tidak sendirian.

“Meluapkan emosi mencegah akumulasi tekanan yang bisa membahayakan kesehatan mental,” tambah Ikhsan.

  1. Me Time: Nikmati Waktu untuk Diri Sendiri

Selain self-care, luangkan waktu khusus untuk refleksi dan melakukan aktivitas menyenangkan bagi diri sendiri.

Ini penting agar ibu tidak hanya terfokus pada peran sebagai istri atau ibu. “Diskusikan dengan pasangan untuk berbagi tanggung jawab dalam pengasuhan, sehingga ibu bisa menikmati waktu sendiri,” saran Ikhsan.

Dengan kebijakan baru yang memperpanjang cuti melahirkan menjadi enam bulan, ketiga langkah ini dapat membantu ibu pekerja menjaga kesehatan mental dan fisik mereka.

Ikhsan menambahkan bahwa perpanjangan cuti ini sangat bermanfaat, terutama pada masa transisi yang penuh tantangan setelah melahirkan.

“Tiga bulan pertama setelah melahirkan adalah waktu kritis yang dapat memengaruhi kesehatan mental ibu.

Dengan cuti enam bulan, risiko depresi pascapersalinan dapat diminimalkan,” jelasnya.

Perpanjangan cuti melahirkan tidak hanya mendukung kesehatan mental ibu, tetapi juga meningkatkan rasa percaya diri dan memperpanjang durasi menyusui, yang bermanfaat bagi perkembangan anak.

Dengan strategi yang tepat, ibu pekerja dapat menjalani masa cuti melahirkan dengan lebih bahagia dan sehat. (Tere)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.