Jakarta, TERBITINDO.COM – Banyak orang berpikir bahwa gaya hidup sehat identik dengan pengeluaran besar—makanan organik, keanggotaan gym mahal, atau suplemen yang harganya selangit.
Namun, benarkah kesehatan kita ditentukan oleh isi dompet? Mari kita kupas tuntas bagaimana mindset yang tepat bisa menjadi kunci menuju hidup sehat tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam!
Ketika berbicara tentang hidup sehat, sering kali kita terjebak dalam anggapan bahwa hanya dengan uang yang banyak, kita bisa mencapai kesehatan yang ideal.
Makanan organik, langganan gym yang mahal, dan suplemen kesehatan menjadi simbol dari gaya hidup sehat yang banyak dipuja.
Tapi, jika kita mau merenung sejenak, apakah kesehatan benar-benar bergantung pada seberapa tebal isi dompet kita?
Faktanya, hidup sehat lebih terkait dengan pola pikir dan kebiasaan sehari-hari daripada jumlah uang yang kita miliki.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hidup sehat adalah usaha untuk mengurangi risiko penyakit kronis melalui kebiasaan sederhana seperti makan dengan baik, berolahraga, dan menjaga berat badan.
Menariknya, tidak ada satu pun poin dalam definisi tersebut yang menyatakan bahwa hidup sehat harus mahal.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pun sejalan dengan pandangan ini. Mereka mendefinisikan hidup sehat sebagai kondisi fisik dan mental yang terjaga tanpa masalah kesehatan.
Dari sini, kita bisa lihat bahwa langkah-langkah sederhana seperti mengatur pola makan dan melakukan aktivitas fisik ringan sudah cukup untuk membangun fondasi kesehatan yang baik.
Namun, dalam kehidupan modern yang serba cepat ini, tantangan untuk hidup sehat semakin besar.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan bahwa 34,1 persen orang dewasa di Indonesia mengalami hipertensi, sementara angka obesitas mencapai 21,8 persen.
Angka-angka ini cukup mencengangkan dan menunjukkan bahwa pola makan yang tidak sehat, kebiasaan sedentari, serta minimnya aktivitas fisik menjadi faktor utama.
Meski demikian, masih banyak yang beranggapan bahwa untuk beralih ke gaya hidup sehat, kita perlu mengeluarkan banyak biaya.
Padahal, langkah-langkah kecil seperti berjalan kaki setiap hari dapat memberikan dampak besar bagi kesehatan kita.
Penelitian menunjukkan bahwa berjalan kaki selama 30 menit setiap hari efektif menurunkan risiko penyakit jantung, hipertensi, dan diabetes.
Selain itu, aktivitas ini juga bermanfaat bagi kesehatan mental kita dengan meredakan stres—tanpa perlu alat mahal atau fasilitas khusus.
Dr. Astrid Wulan Kusumoastuti, seorang pakar kesehatan, mengingatkan kita bahwa hidup sehat tidak selalu harus mahal.
Mengganti minuman manis dengan air putih, memasak di rumah, atau memilih sayuran lokal yang terjangkau adalah langkah-langkah kecil yang bisa kita ambil.
Contohnya, membuat sayur bening dari bayam lokal jauh lebih sehat daripada memilih makanan cepat saji yang tinggi kalori namun rendah nutrisi.
Namun, penting untuk diingat bahwa inti dari hidup sehat bukan hanya tentang makanan atau aktivitas fisik.
Semua berawal dari mindset. Pola pikir yang benar adalah fondasi yang mendorong kita untuk membuat pilihan yang lebih baik.
Ketika kita memandang kesehatan sebagai investasi, kita tidak merasa terbebani untuk melakukan perubahan kecil yang konsisten—mulai dari memilih naik tangga daripada lift, tidur yang cukup, hingga meluangkan waktu untuk berjalan kaki.
Edukasi kesehatan juga memegang peranan penting dalam membangun pola pikir ini. Kampanye yang mengedukasi masyarakat bahwa hidup sehat tidak harus mahal perlu terus digaungkan.
Dengan cara ini, semakin banyak orang yang tergerak untuk memulai gaya hidup sehat tanpa merasa terhambat oleh biaya.
Hidup sehat tidak memerlukan keajaiban besar; yang dibutuhkan hanyalah langkah kecil yang dilakukan secara konsisten.
Jangan biarkan anggapan bahwa biaya tinggi menjadi penghalang untuk memulai perjalanan ini.
Ingatlah, hidup sehat bukan tentang seberapa banyak uang yang kita miliki, tetapi tentang bagaimana kita memilih untuk menjalani hidup kita setiap harinya. (Tere)