Tegap di Tengah Kerasnya Hidup: Kisah Ayah yang Menginspirasi

by -265 Views
Yeremias Danggur

Ruteng, TERBITINDO.COM – Di sudut kecil sebuah kota yang sejuk di tanah Flores, hidup seorang pria sederhana bernama Yeremias Danggur, atau yang akrab disapa Bapak Remi.

Wajahnya mungkin tak asing bagi warga sekitar: kulit legam terbakar matahari, telapak tangan yang kasar, dan punggung yang mulai membungkuk karena beban pekerjaan berat yang dijalaninya setiap hari.

Namun di balik tubuh yang tampak lelah itu, tersimpan semangat yang tak pernah padam — semangat seorang ayah yang berjuang tanpa kenal menyerah demi masa depan keluarganya.

Setiap pagi sebelum mentari sempurna terbit, Bapak Remi sudah bersiap dengan peralatan kerjanya.

Ia bekerja sebagai kuli, sebuah pekerjaan yang menuntut kekuatan fisik dan keteguhan mental. Sementara sebagian orang masih menikmati hangatnya selimut, Bapak Remi telah melangkah dengan penuh tekad, menjemput rezeki demi menghidupi istri dan keempat anaknya.

Bagi pria ini, bekerja bukan sekadar kewajiban, melainkan bentuk cinta yang tak terucap — cinta yang diwujudkan lewat keringat, lewat tangan yang terus bergerak, dan lewat langkah yang tak pernah berhenti.

Meski setiap hari harus bergelut dengan debu, panas, dan beratnya pekerjaan, tak sekalipun keluh kesah terdengar dari bibirnya.

“Kalau saya lelah, bagaimana anak-anak saya bisa sekolah dan hidup dengan layak? Saya harus tetap semangat,” ucapnya dengan suara yang tenang namun tegas, seolah menguatkan dirinya sendiri.

Kalimat sederhana itu menjadi cerminan dari keteguhan hati seorang ayah yang menjadikan cinta sebagai sumber kekuatan.

Beban hidupnya kian bertambah sejak putri sulungnya melanjutkan kuliah hingga semester tujuh.

Biaya pendidikan, kebutuhan harian, dan keperluan keluarga menjadi tanggung jawab besar yang ia pikul dengan sabar.

Namun bagi Bapak Remi, semua itu bukan beban, melainkan jalan yang harus dilalui demi membuka masa depan yang lebih baik bagi anak-anaknya.

Setiap tetes keringat yang jatuh di tanah adalah doa, setiap langkah kaki adalah harapan, dan setiap malam yang ia lewati dengan tubuh letih adalah bukti nyata dari kasih seorang ayah.

Dalam kerasnya hidup, Bapak Remi berdiri tegap — bukan hanya karena kekuatan tubuhnya, tapi karena keyakinan bahwa perjuangan tak akan pernah mengkhianati hasil.

Ia mungkin tidak memiliki banyak harta, tapi ia kaya akan semangat dan cinta. Di matanya, keberhasilan sejati bukan diukur dari seberapa banyak uang yang dikumpulkan, melainkan dari seberapa jauh ia bisa memastikan anak-anaknya hidup dengan harapan dan pendidikan yang lebih baik.

Bapak Remi adalah potret nyata dari ribuan ayah di luar sana — mereka yang mungkin tak dikenal dunia, namun menjadi pahlawan di dalam keluarganya sendiri.

Di tengah kehidupan yang keras dan penuh tantangan, ia tetap tegap berdiri, menjadi tiang yang menyangga harapan, dan menjadi bukti bahwa cinta seorang ayah tak pernah lekang oleh waktu.

Edeltrudis Elos

(Mahasiswa Magang Prodi PBSI UNIKA Santu Paulus  Ruteng)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.