Nikita Mirzani Meledak di Persidangan: Tunjuk Jaksa hingga Ditegur Hakim

by -586 Views

Jakarta, TERBITINDO.COM – Suasana sidang kasus dugaan pemerasan dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang menjerat artis Nikita Mirzani di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (18/9/2025), mendadak ricuh.

Emosi Nikita tersulut ketika seorang jaksa perempuan menegurnya dengan nada desis agar tenang.

Tak terima diperlakukan demikian, ibu tiga anak itu bereaksi keras sambil menunjuk-nunjuk ke arah jaksa, hingga memaksa majelis hakim turun tangan meredakan ketegangan.

Ketegangan bermula ketika tim penasihat hukum Nikita tengah menggali keterangan dari Fitria, salah satu saksi meringankan yang dihadirkan.

Fitria sebelumnya mengaku pernah tertipu setelah membeli produk kecantikan milik pelapor, dokter Reza Gladys. Namun, seorang jaksa pria langsung menyela dan menyatakan keberatan.

Ia menilai pertanyaan kuasa hukum melenceng dari pokok perkara, sebab sidang yang berjalan adalah kasus dugaan pemerasan, bukan terkait kualitas produk.

Perdebatan pun tak terhindarkan. Penasihat hukum Nikita menegaskan bahwa inti perkara ini justru tak bisa dilepaskan dari produk skincare Glafidsya milik Reza.

Bahkan, mereka menantang jaksa untuk membaca ulang surat dakwaan agar jelas terlihat bahwa kasus bermula dari persoalan produk kecantikan.

Majelis hakim yang dipimpin Kairul Soleh kemudian meminta kedua belah pihak mendekat untuk memeriksa dakwaan.

Di tengah momen itulah, Nikita ikut bersuara lantang. Ia menegaskan bahwa sejak awal Berita Acara Pemeriksaan (BAP), perkara ini menyangkut produk skincare, bukan semata-mata pemerasan.

Nikita Tak Terima Didesis Jaksa

Perdebatan kian panas saat seorang jaksa perempuan meminta Nikita untuk diam dengan suara mendesis.

Bukannya mereda, Nikita justru bereaksi keras. Dengan nada tinggi ia menyebut sang jaksa yang sebenarnya berisik.

Tak berhenti di situ, Nikita menunjuk-nunjuk ke arah jaksa sambil menuduhnya banyak bicara sejak awal persidangan.

“Lu yang sopan. Dari awal nyerocos aja,” serang Nikita, yang langsung membuat suasana ruang sidang memanas.

Ketua majelis hakim berulang kali meminta kedua belah pihak menjaga ketertiban, bahkan menegaskan bahwa ruang sidang bukanlah pasar.

Namun, Nikita tetap melontarkan protes, menyebut sang jaksa sering berbicara tanpa henti hingga mengganggu jalannya sidang.

Penasihat hukum Nikita sampai harus menenangkan kliennya dengan menepuk pundaknya, sementara hakim kembali menegaskan aturan agar segala pernyataan disampaikan lewat majelis, bukan dengan saling sahut-sahutan.

Meski demikian, Nikita masih sempat mengeluhkan sikap jaksa yang menurutnya tidak profesional.

Dakwaan Pemerasan dan TPPU

Kasus yang menyeret Nikita Mirzani bermula dari kontroversi seputar produk kecantikan Glafidsya milik dokter Reza Gladys.

Pada Oktober 2024, seorang kreator konten TikTok bernama Samira melalui akun @dokterdetektif mengulas produk tersebut dan menuding kualitasnya tidak sesuai klaim. Video itu memicu gelombang kritik, hingga akhirnya Reza meminta maaf secara terbuka.

Di saat situasi memanas, Nikita muncul melalui siaran langsung TikTok. Ia berulang kali menjelekkan produk Reza, bahkan menuding kandungannya berpotensi menyebabkan kanker kulit.

Nikita juga mengajak warganet untuk memboikot produk Glafidsya.

Masalah semakin rumit ketika, menurut dakwaan, Nikita bersama asistennya, Ismail Marzuki, menekan Reza agar memberikan uang tutup mulut.

Melalui ancaman bisa menghancurkan bisnis Glafidsya, Nikita meminta Rp5 miliar. Reza akhirnya menyerahkan Rp4 miliar karena merasa terancam, sebelum kemudian melaporkan kasus ini ke Polda Metro Jaya pada 3 Desember 2024.

Atas perbuatannya, Nikita dan Ismail didakwa melanggar Pasal 27B ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang ITE, Pasal 369 KUHP tentang pemerasan, serta Pasal 3, 4, dan 5 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang TPPU.

Persidangan pun masih terus berlanjut, dengan atmosfer yang semakin panas setiap kali Nikita meluapkan emosinya di hadapan jaksa. (ns)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.