Jakarta,TERBITINDO.COM – Sebuah pesan berantai yang mengatasnamakan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) beredar luas di media sosial dan aplikasi WhatsApp, memicu keresahan masyarakat.
Isi pesan tersebut mengimbau mahasiswa dan masyarakat untuk tidak keluar rumah pada malam hari, mulai 1 hingga 10 September 2025, dengan alasan adanya ancaman “penembakan misterius” atau Petrus.
Narasi ini mengingatkan publik pada praktik gelap era Orde Baru. Namun, setelah ditelusuri, informasi tersebut dipastikan tidak benar alias hoaks.
Pesan palsu itu beredar melalui sejumlah akun Facebook dan menyebar cepat di kalangan warganet.
Isinya menekankan bahwa BEM UI memperingatkan mahasiswa untuk membatasi aktivitas malam karena ancaman penembakan terhadap pihak yang dianggap anarkis.
Bahkan, disebutkan bahwa masyarakat diminta mematikan lampu agar tidak menarik perhatian.
Namun, pengecekan terhadap kanal resmi BEM UI, baik media sosial maupun situs web, tidak menemukan satu pun pernyataan semacam itu.
Justru, unggahan terakhir BEM UI pada 1 September 2025 berisi kecaman terhadap tindakan represif aparat saat demonstrasi di depan Polda Metro Jaya, bukan soal larangan keluar malam.
Konfirmasi langsung kepada narahubung BEM UI, Irdina Alin, semakin mempertegas bahwa informasi tersebut tidak benar. Melalui pesan WhatsApp pada Senin (1/9/2025), ia menuliskan singkat: “Hoaks.”
Sebagai catatan, Petrus atau penembakan misterius adalah operasi rahasia yang terjadi pada 1983–1985 di masa Orde Baru, menewaskan ratusan hingga ribuan orang yang dicap sebagai kriminal tanpa proses hukum.
Peristiwa ini dianggap pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia.
Dengan demikian, klaim bahwa BEM UI mengimbau mahasiswa untuk tidak keluar malam karena ancaman Petrus adalah kabar bohong.
BEM UI tidak pernah mengeluarkan pernyataan tersebut, dan pesan berantai yang beredar hanyalah informasi palsu yang menyesatkan publik. (enjo)
