Rumah Doa di Padang Diserbu Warga, Toleransi Kembali Diuji

by -979 Views

Jakarta, TERBITINDO.COM – Sebuah rumah doa yang digunakan untuk mengajarkan ajaran Kristen kepada anak-anak di Kelurahan Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat, hancur akibat diserbu puluhan warga.

Dalam kericuhan yang berlangsung, dua anak mengalami luka fisik, sementara banyak jemaat lainnya trauma.

Peristiwa yang terjadi pada Minggu, 27 Juli 2025 itu menambah deretan panjang kasus intoleransi beragama di Indonesia.

Insiden bermula saat jemaat Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) sedang melaksanakan kegiatan belajar agama.

Tiba-tiba, puluhan warga datang membawa balok kayu dan senjata tajam sambil berteriak menuntut kegiatan dihentikan.

Anak-anak dan perempuan pun berhamburan keluar diiringi jeritan ketakutan. Pendeta Fatiaro Dachi yang mendampingi para anak berusaha menenangkan jemaat, namun massa tetap merusak rumah doa tersebut.

Akibatnya, seorang anak berusia 9 tahun mengalami luka kaki, sementara anak berusia 11 tahun mengalami memar di bahu. Keduanya segera dibawa ke rumah sakit terdekat.

Wakapolda Sumbar Brigjen Pol Solihin menyebut sudah mengamankan sembilan orang pelaku penyerangan berdasarkan video yang beredar.

“Yang sudah kita amankan sembilan orang,” ungkap Solihin pada Senin (28/7/2025) lewat Instagram Polresta Padang.

Wali Kota Padang Fadly Amran menyatakan bahwa persoalan dipicu miskomunikasi antara warga dan pengurus rumah doa. “Kesalahpahaman ini sudah clear,” ujar Fadly usai mediasi bersama FKUB dan pihak gereja di kantor Camat Koto Tangah.

Ketua FKUB Padang, Salmadanis, menjelaskan bahwa awalnya pendeta mengajar anak-anak dari rumah ke rumah, lalu dipusatkan di satu lokasi agar lebih efisien. Namun kurangnya pemberitahuan ke pengurus lingkungan memicu salah paham.

Insiden ini memperlihatkan masih rapuhnya toleransi di Sumatera Barat, yang tercatat memiliki angka intoleransi cukup tinggi menurut Setara Institute.

Ironisnya, di balik alasan ‘miskomunikasi’, anak-anak harus menanggung trauma. (ns)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.