Jakarta, TERBITINDO.COM – Depresi bukan hanya masalah orang dewasa. Anak-anak, terutama anak perempuan, juga rentan mengalaminya.
Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa menghambat perkembangan emosional dan sosial anak.
Depresi adalah gangguan mental serius yang membuat seseorang tenggelam dalam kesedihan mendalam dan kehilangan minat terhadap lingkungan sekitar.
Depresi cenderung lebih sering dialami oleh perempuan. Salah satu alasannya adalah perubahan hormon, seperti estrogen dan progesteron, yang dapat meningkatkan risiko gangguan suasana hati.
Anak perempuan yang memasuki masa pubertas sangat rentan mengalami ketidakseimbangan emosional akibat perubahan ini.
Maka dari itu, penting bagi orangtua memahami berbagai faktor pemicu depresi pada anak perempuan, agar mereka bisa memberi dukungan yang dibutuhkan.
Faktor-Faktor yang Menjadi Pemicu
Ada sejumlah faktor yang membuat anak perempuan lebih mudah terjerat dalam kondisi depresi.
Masa pubertas membawa perubahan hormonal signifikan yang berdampak langsung pada sistem saraf dan suasana hati.
Namun, bukan hanya hormon yang berperan. Mengutip Mayo Clinic, beberapa faktor lain meliputi:
- Pengalaman traumatis di masa kecil
- Lingkungan keluarga yang penuh tekanan atau negatif
- Rendahnya rasa percaya diri
- Masalah kesehatan mental lain yang menyertai
- Penggunaan narkoba atau alkohol
- Riwayat depresi dalam keluarga
Semakin cepat orangtua mengenali penyebab ini, semakin besar peluang untuk mencegah kondisi anak memburuk.
Ciri-Ciri Depresi yang Harus Diperhatikan Orangtua
Kesedihan sesekali adalah hal yang normal. Namun jika berlangsung terus-menerus hingga mengganggu aktivitas harian atau kesehatan fisik anak, bisa jadi itu pertanda depresi.
Beberapa gejala yang umum terjadi pada anak dengan depresi meliputi:
- Kehilangan minat pada aktivitas yang sebelumnya disukai
- Menarik diri dari lingkungan sosial, termasuk teman dan keluarga
- Kesulitan berkonsentrasi yang berpengaruh pada prestasi di sekolah
- Masalah tidur, terutama insomnia
- Perubahan suasana hati yang drastis: mudah marah, tersinggung, atau berperilaku negatif
- Sering menangis atau bahkan berteriak tanpa alasan jelas
- Merasa tidak berguna, tidak punya harapan
- Menyakiti diri sendiri, yang terlihat dari luka fisik
Bila anak menunjukkan satu atau lebih gejala ini, segera konsultasikan dengan profesional kesehatan jiwa.
Kunci Pemulihan
Memahami penyebab dan gejala depresi pada anak perempuan adalah langkah pertama. Namun yang tak kalah penting adalah bagaimana orangtua merespons.
Berikan ruang bagi anak untuk bercerita. Dengarkan dengan empati, jangan menghakimi.
Peluk dan beri perhatian yang tulus—itu bisa menjadi obat paling mujarab bagi luka batin yang tak terlihat. (abet).






