Jakarta, TERBITINDO.COM – Pemerintah telah menggelontorkan dana sebesar Rp610 triliun untuk pembangunan desa selama 10 tahun terakhir. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, sebagai upaya nyata dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat desa di seluruh penjuru Indonesia.
“Angkanya sangat besar, Rp610 triliun dalam kurun waktu 10 tahun. Ini bukti komitmen pemerintah dalam memajukan desa,” ujar Yandri saat menghadiri kegiatan di Pangkalpinang, Jumat.
Untuk tahun 2025 sendiri, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp70 triliun, dengan Rp3 miliar di antaranya ditujukan untuk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Yandri menegaskan bahwa dana ini harus digunakan sebaik-baiknya untuk pembangunan, bukan disalahgunakan.
“Ini uang negara, bukan untuk operasi plastik, kawin lagi, atau judi online. Dana ini khusus diperuntukkan bagi pembangunan desa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa,” tegasnya.
Lebih lanjut, Yandri menyampaikan pentingnya sinergi dengan Kejaksaan Agung melalui program Jaga Desa. Menurutnya, kolaborasi ini sangat strategis untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana desa, serta mendukung penuh Program Asta Cita yang digagas Presiden Prabowo Subianto.
“Presiden Prabowo secara tegas menginstruksikan agar setiap rupiah yang dikucurkan ke desa tidak hilang sia-sia dan bisa dipertanggungjawabkan,” kata Yandri.
Ia juga mendukung pernyataan Jaksa Agung Muda Intelijen Kejagung, Reda Manthovani, bahwa Jaga Desa bukanlah alat intimidasi bagi kepala desa. Sebaliknya, program ini menjadi mitra penting yang ditunggu-tunggu untuk memastikan pembangunan desa berjalan sesuai harapan.
“Program Jaga Desa dari Kejagung ini sangat penting demi mewujudkan Asta Cita—membangun dan memperkuat ekonomi dari desa sebagai fondasi ekonomi nasional,” pungkasnya.(ns)
