Waspadai Modus Love Scamming dan Cara Menghindarinya

by -1084 Views

Jakarta, TERBITINDO.COM – Nama Kani Dwi Haryani, staf media Presiden Prabowo Subianto, mendadak menjadi perbincangan setelah mengaku menjadi korban penipuan cinta berbasis daring alias love scamming.

Kasus ini terkuak setelah Kani melaporkan akun Instagram @febrianalydrss ke Polda Banten, karena merasa ditipu secara emosional dan finansial.

Penyelidikan polisi mengungkap fakta mengejutkan: akun tersebut ternyata dikelola oleh Marpuah, perempuan 21 tahun asal Lebak, Banten.

Ia menyamar sebagai seorang mantan pilot bernama Febrian, menggunakan identitas palsu yang dikemas dengan sangat meyakinkan.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Banten, Kombes Yudhis Wibisana, mengatakan hubungan mereka bermula dari interaksi sederhana di Instagram—akun palsu itu mengomentari unggahan Kani sambil menitip salam untuk Presiden Prabowo.

Seiring waktu, hubungan mereka tampak semakin dekat. Namun, pada 1 Maret 2025, pelaku mulai meminjam uang sebesar Rp13 juta, lalu kembali meminta Rp35 juta pada akhir April.

Kani yang mulai curiga, mendatangi langsung rumah pelaku dan mendapati bahwa sosok “Febrian” tidak pernah ada. Ia pun segera melaporkan penipuan tersebut kepada pihak kepolisian.

Insiden ini menambah panjang daftar kejahatan digital bermodus cinta palsu. Love scamming biasanya dilakukan oleh individu yang berpura-pura mencari pasangan hidup, lalu menggunakan persona palsu untuk membangun kepercayaan, sebelum akhirnya mengeksploitasi korban secara emosional dan finansial.

Tak ada batasan siapa yang bisa menjadi korban—semua kalangan bisa jadi sasaran, mulai dari profesional hingga figur publik.

Tanda-Tanda Love Scamming yang Harus Diwaspadai

Modus ini melibatkan permainan emosi dan tipu daya. Pelaku membangun hubungan intens dan bersikap seolah-olah tulus mencintai, demi mengambil keuntungan. Berikut ciri khas yang umum muncul dalam kasus love scamming:

  1. Hubungan dimulai melalui aplikasi kencan atau media sosial.
  2. Profil pelaku tampak sangat sempurna, lengkap dengan foto dan biodata mencurigakan.
  3. Hanya mau berkomunikasi via pesan teks, enggan menerima telepon atau video call.
  4. Jika video call dilakukan, wajahnya selalu tertutupi atau tidak terlihat jelas.
  5. Cepat menyatakan cinta dan ingin berkomitmen, bahkan sebelum pernah bertemu langsung.
  6. Mulai curhat tentang masalah keuangan, lalu meminta bantuan uang berkali-kali.
  7. Menggunakan metode transfer yang tidak umum, termasuk aset digital seperti kripto.
  8. Selalu punya alasan untuk menolak ajakan bertemu langsung, sering berdalih sedang bertugas di luar negeri atau bekerja di lembaga internasional.

Cara Melindungi Diri dari Love Scamming

Love scamming kini tak hanya terjadi di aplikasi kencan, tapi juga merambah media sosial seperti Instagram, Facebook, hingga LinkedIn. FBI pun telah merilis sejumlah kiat penting agar publik tak terjebak dalam jerat cinta palsu ini:

  1. Jangan bagikan data pribadi sembarangan. Informasi yang Anda unggah bisa digunakan pelaku untuk membangun profil target yang lebih meyakinkan.
  2. Verifikasi keaslian profil. Gunakan pencarian gambar terbalik (reverse image search) untuk memastikan bahwa foto dan data pelaku bukan hasil curian.
  3. Ajukan pertanyaan yang mendalam. Jangan cepat terbuai. Kenali lawan bicara Anda secara bertahap dan kritis.
  4. Waspadai ajakan pindah platform. Jika seseorang buru-buru mengajak berpindah ke WhatsApp atau aplikasi lain, itu bisa menjadi tanda bahaya.
  5. Jangan kirim konten sensitif. Baik itu foto pribadi maupun data keuangan, informasi tersebut bisa digunakan untuk memeras Anda.
  6. Waspadai hubungan tanpa pertemuan. Hubungan yang berjalan lama tanpa pertemuan langsung sangat mencurigakan.
  7. Jangan pernah transfer uang. Meski sudah merasa akrab, memberikan uang pada seseorang yang belum pernah Anda temui secara nyata sangat berisiko. (abet)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.