Jakarta, TERBITINDO.COM – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Melki Laka Lena, menerima kunjungan Direktur Biomassa PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI), Antonius Aris Sudjatmiko, serta Anggota DPD RI asal NTT, Angelius Wake Kako, pada Selasa (4/3/2025).
Pertemuan yang berlangsung di Ruang Kerja Gubernur NTT ini membahas peluang pengembangan ekosistem biomassa sebagai sumber energi terbarukan di wilayah tersebut.
Dalam diskusi tersebut, Gubernur Melki menekankan pentingnya hilirisasi dalam sektor energi baru terbarukan, khususnya biomassa.
Langkah ini sejalan dengan program Net Zero Emission yang mendorong penggunaan biomassa sebagai bahan bakar pendukung (co-firing) dalam Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Ia menegaskan bahwa selain berkontribusi terhadap energi bersih, biomassa juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat lokal.
“Biomassa dapat bersumber dari berbagai bahan, seperti sampah organik, kayu, jerami, tongkol dan batang jagung, serta kotoran ternak. Dengan potensi yang besar di NTT, kita harus mengoptimalkan pemanfaatannya,” ujar Melki.
Gubernur juga menyoroti beberapa komoditas lokal yang berpotensi dikembangkan sebagai biomassa, seperti cangkang kemiri, lamtoro, gamal, dan kulit biji mete.
Menurutnya, dengan melibatkan masyarakat desa dalam rantai pasok biomassa, pemanfaatan sumber daya ini dapat menjadi sumber pendapatan baru yang berkelanjutan.
Direktur Biomassa PT PLN EPI, Antonius Aris Sudjatmiko, menyambut baik inisiatif tersebut dan menegaskan kesiapan PLN untuk berkolaborasi dalam pengembangan biomassa di NTT.
Ia menyatakan bahwa langkah ini sejalan dengan visi PLN dalam meningkatkan penggunaan energi hijau di Indonesia.
Sementara itu, Anggota DPD RI, Angelius Wake Kako, melihat kerja sama ini sebagai peluang besar bagi masyarakat NTT untuk mengoptimalkan sumber daya alam yang selama ini belum tergarap secara maksimal.
“Jika dikelola dengan baik, biomassa bisa menjadi sektor ekonomi baru yang berkelanjutan bagi masyarakat desa,” katanya.
Melalui sinergi antara pemerintah daerah, PLN, dan masyarakat, diharapkan ekosistem biomassa di NTT dapat berkembang pesat.
Selain mendukung transisi energi bersih, upaya ini juga menjadi solusi ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara luas. (Enjo)
