Jakarta, TERBITINDO – Pemerintah pusat akan menggelar Retret Kepala Daerah 2025 di Lembah Tidar, Magelang, sebagai langkah strategis untuk menyelaraskan visi kepemimpinan daerah dengan kebijakan nasional.
Kegiatan ini akan diikuti oleh 505 kepala daerah hasil Pilkada 2024 dan dilaksanakan dalam dua gelombang selama bulan Februari dengan menyesuaikan dengan proses hukum di Mahkamah Konstitusi (MK).
Retret ini diprakarsai oleh Presiden Prabowo Subianto setelah sebelumnya sukses menggelar Retret Kabinet Merah Putih di lokasi yang sama pada Oktober 2024.
Seperti halnya retret kabinet, agenda untuk kepala daerah mencakup pembekalan kepemimpinan, pemahaman tugas pemerintahan, hingga penguatan disiplin dan ketahanan nasional melalui pelatihan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) serta Lemhanas.
Anggaran Retret
Wakil Menteri Sekretaris Negara, Juri Ardiantoro, menegaskan bahwa pendanaan retret ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dikelola oleh Kemendagri.
“APBN, dong, Kementerian Dalam Negeri,” ujarnya di Kompleks Parlemen pada (13/02/2025), membantah anggapan bahwa kegiatan ini akan membebani keuangan negara secara berlebihan.
Lebih lanjut, Juri menjelaskan bahwa Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 menjadi dasar efisiensi anggaran retret.
Durasi acara telah dipersingkat dari 14 hari menjadi beberapa hari saja, menyesuaikan dengan kebutuhan esensial.
“Retretnya tidak hanya sebatas pertemuan biasa, tetapi juga bagian dari orientasi kepala daerah yang dikombinasikan dengan materi ketahanan nasional dari Lemhanas,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, menyatakan bahwa biaya perjalanan menuju lokasi retret tidak ditanggung pemerintah pusat, melainkan diambil dari anggaran daerah yang memang dialokasikan untuk perjalanan dinas kepala daerah dalam rangka pelantikan dan pembekalan.
Tujuan dan Manfaat Retret
Dalam konteks pemerintahan, retret bukan sekadar pertemuan, tetapi sebuah program pembekalan intensif yang bertujuan:
✔ Menyelaraskan visi pusat dan daerah, sehingga implementasi kebijakan nasional dapat berjalan lebih efektif.
✔ Meningkatkan kapasitas kepemimpinan kepala daerah, melalui pemaparan materi dari kementerian dan lembaga terkait.
✔ Membangun sinergi antar kepala daerah, agar koordinasi dan kolaborasi dalam menjalankan program pembangunan dapat berjalan optimal.
Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, menyambut baik inisiatif ini. “Tujuan utamanya adalah menyatukan visi para kepala daerah yang baru terpilih, sehingga program pemerintah pusat dapat diimplementasikan secara merata demi kesejahteraan rakyat,” ujarnya pada (14/01/ 2025).
Agenda dan Kegiatan Retret
Sebagai referensi, Retret Kabinet Merah Putih 2024 melibatkan kegiatan fisik seperti senam pagi, latihan baris-berbaris, serta diskusi strategi dan kepemimpinan.
Retret kepala daerah diperkirakan akan memiliki pola serupa, dengan tambahan materi mengenai tugas pokok dan fungsi kepala daerah, strategi pembangunan daerah, dan pemahaman visi nasional.
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, yang sebelumnya mengikuti retret kabinet, menilai bahwa kegiatan ini sangat efektif dalam membangun disiplin dan tanggung jawab.
“Ini bagian dari pembelajaran bahwa kepemimpinan butuh kesiapan fisik dan mental, tidak peduli seberapa padat jadwalnya,” ungkapnya.
Dengan format yang lebih efisien dan materi yang dirancang komprehensif, retret kepala daerah diharapkan menjadi momentum penting dalam membangun pemerintahan daerah yang solid dan efektif.
Program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas pemimpin daerah, tetapi juga untuk memastikan bahwa visi dan kebijakan pemerintah pusat dapat dijalankan dengan baik di seluruh Indonesia.
Retret ini bukan hanya tentang pertemuan seremonial, tetapi tentang membentuk kepemimpinan yang tangguh dan siap membawa daerah masing-masing menuju kemajuan. (Enjo)





