Jakarta, TERBITINDO.COM – Indonesia dan Turki resmi menjalin kemitraan strategis di sektor pertanian dengan menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk meningkatkan ekspor dan kerja sama agribisnis. Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, bersama Menteri Pertanian dan Kehutanan Turki, İbrahim Yumaklı, menandatangani kesepakatan ini sebagai langkah memperluas akses pasar dan meningkatkan daya saing produk pertanian kedua negara.
Kesepakatan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari produksi dan perlindungan tanaman, kesehatan hewan, peternakan, hingga teknologi pertanian modern. Sejumlah komoditas unggulan Indonesia seperti kopi, kelapa sawit, karet, rempah-rempah, teh, kakao, serta buah tropis berpeluang besar memasuki pasar Turki. Sementara itu, Indonesia akan mengimpor gandum dari Turki untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
“MoU ini membuka peluang besar bagi peningkatan ekspor komoditas pertanian Indonesia ke Turki, sekaligus memperkuat kerja sama strategis dalam pengembangan teknologi dan inovasi pertanian,” ujar Mentan Andi Amran Sulaiman dalam keterangan resminya.
Tak hanya sebatas perdagangan, kerja sama ini juga mencakup pertukaran informasi, riset bersama, pelatihan teknis, serta penerapan smart agriculture berbasis digital. Kedua negara sepakat membentuk Komite Pengarah guna memastikan implementasi kerja sama berjalan efektif dan berkelanjutan.
Sebagai negara penghubung antara Eropa dan Asia Barat, Turki memiliki peran penting dalam membuka akses pasar yang lebih luas bagi produk pertanian Indonesia. Mentan Amran optimistis kemitraan ini akan meningkatkan nilai tambah produk pertanian nasional di pasar global, sekaligus memperkuat ketahanan pangan kedua negara.
MoU ini berlaku selama lima tahun dan dapat diperpanjang sesuai kesepakatan bersama. Momentum bersejarah ini turut disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Recep Tayyip Erdoğan di Istana Bogor, menegaskan eratnya hubungan bilateral Indonesia-Turki di bidang pertanian.
Kesepakatan ini diharapkan menjadi batu loncatan bagi ekspor pertanian Indonesia, memperluas peluang investasi, serta mendorong inovasi dan keberlanjutan sektor agribisnis di kedua negara. (Enjo)





