Menko Pangan Dukung Urban Farming di Surabaya: Solusi Ketahanan Pangan Masa Depan

by -1673 Views
Menteri Koordinator (Menko) Pangan RI, Zulkifli Hasan (Zulhas)

Surabaya, TERBITINDO.COM – Menteri Koordinator (Menko) Pangan RI, Zulkifli Hasan (Zulhas), mengapresiasi penerapan urban farming di Surabaya saat berkunjung ke Kelompok Tani (Poktan) Kosagrha Lestari, Medokan Ayu, Kecamatan Rungkut, pada Senin (10/2/2025).

Tiba sekitar pukul 08.30 WIB, Menko Zulhas disambut oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya, Antiek Sugiharti, serta anggota Poktan Kosagrha Lestari. Ia terkesan dengan konsep pemanfaatan fasilitas umum (Fasum) sebagai lahan pertanian produktif.

Urban Farming, Langkah Kreatif Warga

Menurut Menko Zulhas, kreativitas warga dalam mengelola lahan Fasum menjadi kebun sayur, peternakan ayam, dan budidaya ikan patut dicontoh. “Kalau lurah dan camat mencintai warganya, pasti muncul ide-ide kreatif. Contohnya, RW IV ini bisa mengubah lahan Fasum menjadi produktif dengan tanaman sayur, cabai, terong, serta peternakan ayam dan ikan. Ini luar biasa,” ujarnya.

Ia menambahkan, jika konsep ini diterapkan secara luas, maka kemandirian pangan nasional bisa terwujud. “Lahan di sini hanya 900 meter persegi, tapi bisa menghasilkan sayuran, cabai, telur, dan ikan. Bayangkan jika gerakan ini menyebar ke seluruh Indonesia, pasti rakyat akan lebih sejahtera,” katanya.

Kontribusi Urban Farming terhadap Stabilitas Pangan

Kepala DKPP Surabaya, Antiek Sugiharti, menjelaskan bahwa kunjungan Menko Pangan bertujuan untuk melihat langsung bagaimana urban farming di Surabaya berkontribusi dalam menjaga stabilitas harga pangan.

“Beliau ingin tahu bagaimana kelompok tani urban farming di Surabaya bisa memilih tanaman yang mempengaruhi inflasi, seperti cabai. Jika cabai bisa dibudidayakan sendiri, maka harga di pasar lebih stabil,” jelas Antiek.

Saat ini, Surabaya memiliki sekitar 130 kelompok tani urban farming dan 35 kelompok tani konvensional. Antiek berharap konsep ini bisa diterapkan lebih luas demi ketahanan pangan nasional.

Dari Lahan Banjir ke Kebun Produktif

Ketua Poktan Kosagrha Lestari, Pridha Nashari Rakhmatika, mengungkapkan bahwa awalnya lahan Fasum tersebut sering banjir. Namun, dengan semangat gotong royong, lahan itu kini disulap menjadi kebun sayur yang produktif.

“Kami memulai dengan menanam sayur menggunakan botol plastik. Sekarang sudah ada berbagai jenis tanaman, seperti lobak putih dan melon,” ungkapnya.

Poktan Kosagrha Lestari juga memiliki struktur organisasi yang mencakup bidang usaha, pertanian, dan peternakan. Selain menjual hasil panen segar, mereka juga memproduksi olahan pangan.

Saat ini, mereka tengah mengembangkan lahan di bagian belakang untuk menanam sawi. “Harapannya, kami bisa berkontribusi sebagai salah satu supplier dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG),” pungkas Pridha. (Deren)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.