MAGIS: Inovasi Digital Kemenag, Hemat Rp680 Miliar dan Optimalkan Pengawasan Madrasah

by -7035 Views
Pengematan anggaran

Jakarta, TERBITINDO.COM – Kementerian Agama (Kemenag) terus mendorong peningkatan mutu madrasah dengan menghadirkan inovasi digital dalam sistem pengawasannya. Dalam 100 hari pertama kepemimpinan Menteri Agama Nasaruddin Umar dan Wakil Menteri Agama Romo HR Muhammad Syafi’i, Kemenag meluncurkan Madrasah Digital Supervision (MAGIS)—sebuah platform yang memungkinkan pengawasan lebih sistematis, efektif, dan efisien.

Dirjen Pendidikan Islam, Amin Suyitno, mengungkapkan bahwa MAGIS tidak hanya mempermudah proses pengawasan, tetapi juga mampu menghemat anggaran hingga Rp680 miliar per tahun. Sistem ini memungkinkan pengawas madrasah untuk melakukan refleksi, menyusun rencana pendampingan, serta mengevaluasi kinerja madrasah berbasis data secara digital.

“Dengan platform ini, pengawasan menjadi lebih sistematis dan sederhana. Potensi penghematannya bisa mencapai Rp680 miliar,” ujar Amin Suyitno.

Transformasi Digital untuk Efisiensi dan Akuntabilitas

Tak hanya bermanfaat bagi pengawas, MAGIS juga memberikan kemudahan bagi kepala madrasah dan guru dalam melakukan evaluasi serta inovasi pembelajaran. Kepala madrasah dapat mengoptimalkan refleksi berbasis data untuk pengembangan institusi, sementara guru dapat berkonsultasi dengan pengawas jika menghadapi kendala dalam proses belajar-mengajar.

Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, Thobib Al Asyhar, menegaskan bahwa pengawasan berbasis digital ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, serta transparansi dalam tata kelola madrasah.

“Pengawasan madrasah kini lebih akuntabel, dan anggaran dapat dihemat lebih dari Rp680 miliar dalam setahun,” kata Thobib.

Penghematan tersebut diperoleh dari efisiensi biaya fotokopi borang pengawasan serta pengurangan anggaran perjalanan pengawas madrasah. Dengan 86.343 lembaga madrasah yang sebelumnya menghabiskan rata-rata Rp3 juta per tahun untuk fotokopi borang, penghematan bisa mencapai Rp259 miliar. Sementara itu, biaya transportasi pengawas yang sebelumnya diperkirakan mencapai Rp421 miliar juga bisa ditekan secara signifikan dengan penerapan pengawasan digital.

Mendorong Madrasah Unggul dan Berdaya Saing

Thobib berharap bahwa kehadiran MAGIS dapat menjadi tonggak transformasi digital dalam dunia pendidikan madrasah. Dengan sistem yang lebih adaptif dan berbasis data, madrasah di seluruh Indonesia dapat lebih mudah meningkatkan mutu pendidikan serta daya saing di tingkat nasional maupun global.

“Kemenag berkomitmen menghadirkan pengawasan madrasah yang lebih inovatif, efisien, dan transparan melalui MAGIS. Transformasi digital ini akan membawa madrasah ke arah yang lebih unggul dan kompetitif,” tandasnya.

Dengan MAGIS, Kemenag tidak hanya menciptakan sistem pengawasan yang lebih modern, tetapi juga memastikan pendidikan madrasah semakin berkualitas di era digital. (Abet)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.