Jakarta, TERBITINDO.COM – Di sisi lain, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) turut ambil bagian dalam percepatan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menyasar 5 juta santri di pesantren binaan NU.
Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, mengungkapkan bahwa satgas PBNU telah memetakan titik-titik dapur umum untuk menyuplai makanan bergizi.
“Presiden sangat mengapresiasi inisiatif ini dan berharap program MBG dapat menjangkau lebih luas. Kami merasa berkewajiban untuk mendukung target besar ini,“ ujar Gus Yahya dalam jumpa pers di Istana Kepresidenan, Senin, 3 Februari 2025.
Presiden Prabowo Subianto menargetkan MBG dapat menjangkau 82,9 juta penerima manfaat hingga akhir 2025.
Tahap awal pada Januari-April 2025 ditujukan untuk 3 juta anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui, dengan jumlah ini meningkat hingga 15-17 juta pada Agustus-September 2025.
Tahap Awal MBG Sasar 15 Juta Anak
Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan menyebutkan bahwa MBG tahap awal telah menjangkau 15 juta penerima manfaat dan berpotensi bertambah jika anggaran meningkat.
“Jika ada tambahan Rp 140 triliun pada Agustus-September, jumlah penerima bisa mencapai 82 juta orang,“ ujar Zulhas dalam kunjungannya ke Banyuwangi, Jawa Timur.
Saat meninjau dapur umum MBG di Banyuwangi, Zulhas mengapresiasi kesiapan daerah dalam menyiapkan makanan bergizi bagi anak-anak sekolah.
Ia menegaskan bahwa MBG adalah bagian dari komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam menyiapkan generasi masa depan yang sehat dan unggul.
“Program ini adalah ikhtiar besar untuk masa depan bangsa. Kami akan terus melakukan evaluasi agar standar gizi dan distribusinya semakin optimal,“ kata Zulhas.
Program MBG juga melibatkan UMKM, Badan Usaha Milik Desa, hingga pesantren untuk memastikan akses luas ke makanan sehat bagi masyarakat.
Dengan terus berkembangnya program ini, pemerintah optimistis bisa mencapai target 82,9 juta penerima manfaat sebelum akhir tahun 2025. (Abet)
