Membangun Keluarga Sehat, Menteri PPPA: Pentingnya Bimbingan Perkawinan, Ini Gaya Gereja Katolik

by -280 Views
Persiapan pernikahan Katolik

 Jakarta, TERBITINDO.COM – Menteri PPPA, Arifah Fauzi, menyerukan pentingnya bimbingan perkawinan bagi calon pengantin untuk menciptakan pola asuh yang baik, guna mencegah kekerasan dan memastikan perlindungan bagi anak-anak.

Dalam acara Festival Keluarga Indonesia Nahdlatul Ulama,( Sabtu (01/02/2025), ia menekankan peran bersama ayah dan ibu dalam pengasuhan serta tantangan yang dihadapi di era digital.

Perkawinan dalam Gereja Katolik bukan sekadar ikatan duniawi, tetapi sakramen yang mengandung makna spiritual mendalam.

Oleh karena itu, calon pasangan suami istri diwajibkan mengikuti kursus perkawinan sebelum menerima sakramen pernikahan.

Kursus ini bukan sekadar formalitas, tetapi memiliki manfaat besar bagi kehidupan rumah tangga mereka.

1. Memahami Makna Sakramen Perkawinan

Gereja Katolik mengajarkan bahwa perkawinan adalah sakramen yang mencerminkan kasih antara Kristus dan Gereja-Nya. Melalui kursus ini, pasangan memahami bahwa pernikahan bukan sekadar kontrak sosial, tetapi perjanjian suci yang tidak dapat dipisahkan.

2. Membangun Fondasi Hubungan yang Kuat

Kursus perkawinan memberikan pemahaman mendalam tentang hak dan kewajiban suami istri. Pasangan diajarkan cara berkomunikasi yang sehat, menyelesaikan konflik dengan bijak, serta membangun kepercayaan dan komitmen.

3. Persiapan Mental dan Spiritual

Dalam kehidupan pernikahan, tantangan tidak dapat dihindari. Kursus perkawinan membekali pasangan dengan pemahaman spiritual untuk menghadapi kesulitan dengan iman dan doa. Mereka juga diajarkan pentingnya peran Gereja dalam membimbing rumah tangga.

4. Pemahaman tentang Etika dan Moral Katolik

Gereja memiliki ajaran moral yang kuat mengenai kehidupan berkeluarga, termasuk mengenai kesetiaan, keterbukaan terhadap kehidupan, dan pendidikan anak dalam iman Katolik. Kursus ini membantu pasangan memahami nilai-nilai tersebut agar mereka dapat menjalankan hidup perkawinan sesuai ajaran Gereja.

5. Mempersiapkan Kehidupan Finansial dan Sosial

Kursus perkawinan juga mencakup aspek praktis seperti pengelolaan keuangan rumah tangga, pembagian tugas, serta bagaimana menghadapi perbedaan budaya dan latar belakang keluarga masing-masing. Dengan pemahaman ini, pasangan lebih siap menghadapi kehidupan bersama.

6. Dukungan Komunitas Gereja

Melalui kursus ini, pasangan diperkenalkan dengan komunitas gereja yang dapat mendukung kehidupan pernikahan mereka. Mereka belajar bahwa pernikahan bukan perjalanan sendiri, tetapi bagian dari komunitas umat Katolik yang saling menopang.

Kursus perkawinan dalam Gereja Katolik bukan sekadar syarat administratif, tetapi bentuk persiapan yang mendalam agar pasangan siap menjalani hidup bersama dalam kasih dan kesetiaan.

Dengan mengikuti kursus ini, pasangan tidak hanya memahami hakikat pernikahan, tetapi juga mendapatkan bekal spiritual, mental, dan sosial untuk membangun rumah tangga yang kokoh dan harmonis. (Tere)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.