Jakarta, TERBITINDO.COM – Presiden Prabowo Subianto menghadiri parade militer di Lapangan Tiananmen, Beijing, pada Rabu (3/9), yang digelar untuk memperingati 80 tahun kemenangan Tiongkok dalam Perang Rakyat Melawan Agresi Jepang serta Perang Dunia Anti-Fasis. Prabowo tiba di Beijing sekitar pukul 04.15 waktu setempat, kemudian hadir di lokasi parade sekitar pukul 08.20.
Di kursi kehormatan, Prabowo duduk bersebelahan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden China Xi Jinping, Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, serta Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev bersama sejumlah tamu penting lainnya.
Sebelumnya, kunjungan Presiden Prabowo ke China sempat tertunda pada 31 Agustus 2025 karena ia memilih untuk tetap berada di Indonesia memantau kondisi dalam negeri. Akibatnya, ia absen dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Shanghai Cooperation Organisation (SCO) di Tianjin pada 31 Agustus–1 September 2025, dan kehadirannya diwakili oleh Menteri Luar Negeri Sugiono.
Pemerintah China mengundang 26 kepala negara dan pemerintahan untuk menghadiri parade yang dimulai pukul 09.00 waktu setempat. Di antara mereka, hadir Presiden Rusia Vladimir Putin, Kim Jong Un, Raja Kamboja Norodom Sihamoni, Presiden Vietnam To Lam, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Presiden Laos Thongloun Sisoulith, hingga Presiden Mongolia Ukhnaagiin Khurelsukh.
Selain itu, parade juga dihadiri pemimpin dari berbagai negara Asia, Afrika, Eropa Timur, hingga Amerika Latin, termasuk Presiden Iran Masoud Pezeshkian, Presiden Serbia Aleksandar Vučić, Presiden Kuba Miguel Díaz-Canel, serta Pelaksana Tugas Presiden Myanmar Min Aung Hlaing.
Dalam parade tersebut, China memamerkan berbagai persenjataan canggih generasi baru. Sejumlah perlengkapan seperti tank modern, pesawat tempur generasi keempat, sistem nirawak, rudal antikapal hipersonik, hingga sistem pertahanan udara ditampilkan ke publik untuk pertama kalinya. Seluruh alutsista tersebut merupakan produksi dalam negeri dan sudah aktif digunakan.
Parade menampilkan kekuatan dari empat matra utama yakni Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, serta Angkatan Roket. Selain itu, empat kesatuan pendukung khusus juga terlibat, yaitu Pasukan Dirgantara, Pasukan Dunia Maya, Pasukan Dukungan Informasi, dan Pasukan Dukungan Logistik Gabungan. (ns)
