Jakarta, TERBITINDO.COM – Nama Salsa Erwina tiba-tiba ramai diperbincangkan publik setelah ia menantang adu debat Ahmad Sahroni, yang saat itu masih menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI.
Di balik sorotannya yang kritis terhadap pejabat publik, Salsa ternyata bukan sosok sembarangan. Ia punya rekam jejak akademik, prestasi internasional, hingga karier global yang mentereng.
Sosok Salsa Erwina mendadak menjadi pusat perhatian setelah secara terbuka menantang Ahmad Sahroni dalam sebuah unggahan video di media sosial.
Kritiknya bermula dari pernyataan Sahroni pada sebuah konferensi pers. Tanpa ragu, Salsa langsung mengajukan tantangan debat terbuka mengenai isu tunjangan yang sedang ramai diperbincangkan.
“Kita adu debat deh, kita enggak usah saling ngatain tolol. Kita adu debat aja gimana? Topiknya tentang tunjangan ya,” ujarnya lewat akun Instagram @salsaer.
Tantangan itu bukan sekadar luapan emosi, melainkan sikap percaya diri yang lahir dari pengalaman panjangnya di dunia debat.
Salsa memang punya rekam jejak luar biasa di bidang ini. Sejak lebih dari satu dekade lalu, ia sudah mencatatkan prestasi yang mengharumkan nama Indonesia.
Pada 2012, Salsa mewakili Indonesia dalam ajang debat dunia di Berlin. Dua tahun kemudian, tepatnya 2014, ia berhasil meraih gelar juara debat se-Asia Pasifik di Nanyang Technological University, Singapura.
Prestasi akademiknya pun tak kalah gemilang. Lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) jurusan Hubungan Internasional ini menyelesaikan studinya dengan IPK 3,80.
Di tahun yang sama, 2014, ia dinobatkan sebagai Mahasiswa Berprestasi UGM sekaligus masuk ke jajaran 10 besar mahasiswa berprestasi nasional versi Kementerian Pendidikan.
Sosok Salsa semakin dikenal sebagai intelektual muda yang penuh talenta dan berwawasan luas.
Karier profesionalnya dimulai pada 2015 ketika ia bekerja sebagai Sustainability Coordinator di Danone, Jakarta.
Tak lama berselang, Salsa merantau ke Malaysia dan bergabung dengan IPrice Group. Selama empat tahun di sana, ia dipercaya mengisi berbagai posisi hingga akhirnya menjabat sebagai Head of Business Development pada 2020.
Setelah itu, Salsa sempat menjadi freelance coach sebelum bergabung dengan RevoU pada 2021, di mana ia menduduki posisi Vice President of Business Development hingga 2022.
Saat ini, Salsa berkiprah di level internasional. Sejak 2022, ia menetap di Denmark dan bekerja sebagai Strategy Manager di Vestas, sebuah perusahaan energi terbarukan yang berdiri sejak 1945.
Vestas merupakan salah satu pemain global dalam solusi energi berkelanjutan dengan pabrik manufaktur yang tersebar di berbagai negara, mulai dari Jerman, India, Italia, hingga Amerika Serikat.
Kariernya ini menunjukkan bahwa Salsa tidak hanya unggul di ruang debat, tetapi juga piawai mengelola strategi di sektor industri global.
Selain berkarier, Salsa juga aktif sebagai konten kreator dan influencer. Ia mendirikan platform bernama Jadi Dewasa 101 (JDW 101), sebuah kanal podcast yang membahas berbagai aspek kehidupan dewasa, mulai dari pengembangan diri, cara mengenali potensi pribadi, hingga manajemen keuangan.
Melalui JDW 101, ia mencoba berbagi pengalaman sekaligus memberikan inspirasi bagi generasi muda.
Meskipun kini tinggal jauh dari Tanah Air, kepedulian Salsa terhadap Indonesia tetap terjaga.
Ia kerap menyuarakan pandangannya tentang isu-isu nasional, mulai dari beban pajak yang tinggi, rendahnya standar UMR, hingga gaya hidup mewah pejabat negara.
Suaranya sering kali mewakili keresahan masyarakat, membuatnya semakin dikenal sebagai figur muda yang berani bersuara lantang. (ns)






