VOX Point Indonesia: Toleransi, Nilai yang Harus Dirawat Bersama

by -2370 Views

Jakarta,TERBITINDO.COM – Indonesia memiliki landasan hukum yang kokoh untuk menjamin kebebasan beragama dan keberagaman.

Namun, realitas di lapangan masih menunjukkan adanya celah antara aturan yang berlaku dan praktik sehari-hari. Tindakan intoleransi masih kerap terjadi, mengancam harmoni yang telah lama diupayakan.

Salah satu contohnya terlihat saat umat Katolik mengadakan doa bersama di rumah-rumah jemaat, seperti pada Bulan Maria, Bulan Liturgi Nasional, dan Bulan Rosario. Di wilayah yang menjunjung tinggi toleransi, kegiatan ini dapat berlangsung dengan tenang.

Namun, di beberapa daerah lain, justru muncul kekhawatiran akan adanya penolakan atau bahkan intimidasi dari kelompok tertentu.

Berangkat dari kondisi ini, Vox Point Indonesia menggelar Diskusi Nasional Seri ke-50 bertema “Toleransi Bukan Tawaran, Tapi Kewajiban!”.

Dalam semangat memperingati 80 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, diskusi ini mengajak masyarakat untuk bersama-sama menelusuri akar persoalan intoleransi dan merumuskan langkah konkret agar peristiwa serupa tidak lagi terulang.

Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati, menegaskan bahwa keberagaman bangsa Indonesia saat ini tengah menghadapi tantangan yang serius.

Menurutnya, situasi ini harus dijawab dengan langkah nyata untuk menciptakan perdamaian dan memperkokoh persatuan.

“Keadaan keberagaman bangsa sedang ditantang. Seminar ini tujuannya untuk menciptakan perdamaian dan memperkokoh persatuan. Tidak ada maksud untuk memecah belah,” tegas Handojo saat membuka diskusi.

Ia mengajak seluruh elemen bangsa untuk melakukan introspeksi diri, menilai sejauh mana sikap toleransi telah dijalankan dalam kehidupan sehari-hari.

“Sudah saatnya kita bertanya pada diri sendiri, sudahkah saya toleran? Sudahkah kita menjalankan toleransi sebagai sesama anak bangsa?” ujarnya.

Handojo juga menyoroti keberadaan kelompok-kelompok intoleran yang menurutnya harus dihadapi dengan menumbuhkan kembali nilai-nilai toleransi.

“Kepada kelompok intoleran, mari kita mulai merawat nilai toleransi,” serunya.

Selain itu, ia mengingatkan para penegak hukum untuk menjalankan tugas sesuai konstitusi demi menjaga keadilan dan ketertiban. “Penegak hukum, ayo jalankan tugas sesuai konstitusi,” tegasnya.

Khusus kepada umat Kristiani, Yohanes mengajak untuk terus merawat dan membangun nilai toleransi, baik di internal komunitas maupun kepada sesama warga bangsa.

“Sesama umat Nasrani, sudahkah kita merawat dan membangun nilai-nilai toleransi?” katanya.

Ia menutup pesannya dengan harapan agar bangsa Indonesia dapat memandang toleransi dari perspektif yang lebih luas.

“Dengan belajar lebih makro soal toleransi, harapannya Indonesia semakin maju, semakin saling menghargai,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.