Indonesia Mendesak Dunia: Akhiri Penjajahan Palestina dan Wujudkan Solusi Dua Negara

by -818 Views

Jakarta, TERBITINDO.COM — Dalam forum internasional di Markas Besar PBB, New York, Indonesia kembali menegaskan komitmennya untuk mendukung kemerdekaan Palestina.

Pada Konferensi Tingkat Tinggi Internasional yang digelar atas prakarsa Prancis dan Arab Saudi pada 29 Juli 2025, Indonesia mendorong komunitas global untuk mengambil langkah nyata dalam menciptakan perdamaian dan keadilan bagi rakyat Palestina.

Wakil Menteri Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir, menekankan bahwa sudah saatnya dunia bertindak konkret untuk mengakhiri penjajahan panjang di tanah Palestina.

Dalam forum tersebut, Tata — sapaan akrabnya — menegaskan bahwa kemerdekaan Palestina tak boleh lagi sekadar menjadi topik diskusi, melainkan harus diwujudkan sebagai kenyataan yang diakui secara internasional.

Dalam siaran pers Kementerian Luar Negeri RI, Rabu (30/07/2025), dijelaskan bahwa Indonesia hadir pada Konferensi Tingkat Tinggi Internasional tentang Implementasi Solusi Dua Negara, yang diprakarsai oleh Prancis dan Arab Saudi.

Di hadapan para pemimpin dunia, Tata menyoroti bahwa perjuangan rakyat Palestina tidak akan tercapai hanya dengan pertemuan seremonial.

Bukan Sekadar Retorika

Indonesia menyampaikan tiga langkah nyata yang harus menjadi fokus bersama. Langkah pertama adalah pengakuan negara Palestina.

Tata menegaskan bahwa pengakuan tersebut harus dilandasi strategi dan hukum internasional, bukan sekadar wujud belas kasih.

“Pengakuan berarti memperjuangkan keadilan, menjunjung tinggi Piagam PBB, dan menjaga keseimbangan diplomasi global,” tegasnya di hadapan para delegasi.

Dengan pengakuan politik yang tegas, diharapkan negosiasi damai bisa berjalan lebih realistis. Indonesia menekankan bahwa penghentian pendudukan ilegal, sebagaimana ditegaskan Mahkamah Internasional, adalah syarat utama untuk mewujudkan solusi dua negara.

Langkah kedua yang diusulkan Indonesia adalah penghentian semua bentuk kekerasan terhadap rakyat Palestina.

Bagi Indonesia, gencatan senjata bukan lagi pilihan, tetapi keharusan moral. Ini mencakup jaminan akses bantuan kemanusiaan tanpa hambatan, serta perlindungan warga sipil Palestina maupun Israel yang terdampak konflik.

Tata juga menyampaikan bahwa Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, siap berkontribusi langsung dalam menstabilkan situasi.

“Presiden Prabowo telah menyatakan kesiapan Indonesia berpartisipasi aktif, termasuk mengirimkan personel untuk mendukung pasukan stabilisasi di Gaza di bawah mandat PBB,” ujarnya.

Hal ini membuktikan bahwa Indonesia tidak hanya berbicara soal perdamaian, tetapi juga siap mewujudkannya di lapangan.

Komitmen Indonesia tidak berhenti pada pengakuan dan gencatan senjata. Langkah ketiga yang menjadi sorotan adalah menjamin masa depan Palestina berada di tangan rakyatnya sendiri.

Indonesia dengan tegas menolak segala bentuk pengusiran paksa maupun intervensi sepihak yang melemahkan kedaulatan Palestina.

“Negara Palestina yang kuat, bersatu, dan berdaulat penuh atas wilayah serta lembaga negaranya merupakan fondasi bagi perdamaian abadi di Timur Tengah,” kata Tata menekankan.

Menurutnya, hanya dengan Palestina yang merdeka sepenuhnya, Israel dapat diterima sebagai tetangga yang damai di kawasan yang kerap dilanda konflik.

Selain itu, Indonesia juga berkomitmen mendukung generasi muda Palestina melalui berbagai program pendidikan. Tata menegaskan bahwa pemuda Palestina adalah motor penggerak menuju kebebasan, demokrasi, dan kedaulatan sejati.

Seruan Indonesia di Markas Besar PBB ini kembali menunjukkan konsistensi sikap bangsa dalam membela keadilan dan hak menentukan nasib sendiri bagi rakyat Palestina.

Melalui diplomasi, dukungan politik, dan aksi nyata di lapangan, Indonesia membuktikan diri bukan hanya penonton, tetapi juga pelaku aktif dalam upaya mewujudkan perdamaian dunia. (abet)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.