NTT, TERBITINDO.COM – Gunung Lewotobi Laki-Laki kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya.
Dalam periode pemantauan dari pukul 12.00 hingga 18.00 WITA pada hari Senin, gunung api yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur ini mengalami dua kali erupsi.
Emanuel Rofinus Bere, petugas Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-Laki, melaporkan bahwa kedua letusan tersebut mengeluarkan asap kelabu yang membumbung hingga ketinggian 800–1.000 meter.
“Kedua letusan memiliki amplitudo antara 14,7 hingga 20,7 mm dan berlangsung selama 58 hingga 158 detik,” jelasnya dalam laporan yang diterima di Labuan Bajo.
Selain letusan, tercatat pula tujuh kali gempa hembusan dengan amplitudo 3,7–7,4 mm berdurasi 30–59 detik.
Tak hanya itu, empat kali gempa frekuensi rendah dan dua gempa vulkanik dalam turut merekam peningkatan aktivitas bawah tanah.
Gempa-gempa tersebut menunjukkan amplitudo hingga 25,9 mm dengan durasi bervariasi antara 17–28 detik. Getaran tremor menerus juga terdeteksi dengan dominasi amplitudo 2,9 mm.
Cuaca saat pengamatan tergolong baik, dengan kondisi cerah hingga berawan dan angin bertiup dari barat ke barat laut dengan kekuatan ringan hingga sedang.
Suhu udara tercatat antara 23,3°C hingga 31°C. Secara visual, kawah gunung terlihat jelas mengeluarkan asap tebal berwarna kelabu dengan tekanan lemah hingga sedang, membumbung hingga 1.500 meter dari puncak.
Saat ini, Gunung Lewotobi Laki-Laki berada pada status Level IV (Awas). Masyarakat dan pengunjung diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 6 km dari kawah, serta 7 km di sektor barat daya hingga timur laut.
Pemerintah menekankan pentingnya mengikuti arahan resmi dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang tidak jelas.
Dengan potensi hujan yang bisa memicu banjir lahar, masyarakat di sekitar aliran sungai yang berhulu di gunung—terutama di wilayah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote—diminta meningkatkan kewaspadaan.
Selain itu, warga terdampak hujan abu disarankan untuk memakai masker atau penutup hidung-mulut guna melindungi saluran pernapasan dari partikel berbahaya. (ns_)





