Jakarta, TERBITINDO.COM – Rapat kerja antara Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, dan Komisi VII DPR RI memanas.
Dalam suasana yang seharusnya formal, Bahlil tiba-tiba meluapkan kemarahannya kepada jajaran Direktorat Jenderal di bawah kementeriannya.
Pemicu kemarahan itu tak lain karena ketidaksesuaian data yang dipaparkan. Bahlil menyampaikan rencana ambisius pemerintah untuk mewujudkan swasembada energi di desa-desa, namun data yang ia pegang justru berbeda jauh dari informasi PLN.
Ia menyebut hanya ada 5.600 desa sasaran, sementara PLN menyatakan jumlahnya mendekati 10.000 desa.
Dalam suasana rapat yang mendadak tegang itu, Bahlil menghentikan presentasinya dan langsung menginterogasi bawahannya.
“Tapi saya dapat laporan katanya PLN 10 ribu desa ya? Oh 10 ribu? Ini tambang? 10 ribu?” tanyanya sambil melirik tajam ke jajaran Ditjen Ketenagalistrikan ESDM, Rabu (2/7/2025).
Rasa frustrasinya makin memuncak karena ia tidak tahu di mana letak kesalahan informasi tersebut. Dengan nada tinggi, ia pun memperingatkan bawahannya secara langsung.
“Kalian habis ini ketemu sama saya, kurang ajar kalian ini,” ucapnya lantang.
Tak berhenti sampai di situ, kemarahan Bahlil makin menjadi. Ia secara terbuka menyindir dan menegur Dirjennya yang dianggap gagal memberikan data akurat menjelang rapat penting bersama DPR.
“Masih mau jadi dirjen kau?“ hardiknya, sembari menyampaikan kekesalannya atas kurangnya informasi yang benar dari anak buahnya. (ns)





