Samosir, TERBITINDO.COM – Riuh semangat anak muda Katolik menggema di Paroki St. Fransiskus Asisi – Palipi sejak Minggu, 30 Juni 2025.
Festival Orang Muda Katolik (OMK) se-Paroki Palipi resmi digelar dengan semarak budaya, kegiatan rohani, serta lomba-lomba seni.
Acara yang berlangsung hingga 1 Juli ini menjadi momentum penting bagi para OMK untuk kembali menegaskan peran mereka dalam gereja sekaligus melestarikan kekayaan budaya lokal.
Kemeriahan Festival diawali dengan Pawai Kebudayaan yang dimulai dari Tanah Lapang Mogang, Kecamatan Palipi, dan berakhir di Gereja Paroki St. Fransiskus Asisi.
Sebelum rombongan bergerak, para peserta bersama jajaran panitia dan tokoh masyarakat menggelar seremoni pelepasan balon sebagai tanda resmi dimulainya festival.
Hadir dalam pelepasan tersebut Pastor Paroki RP. Deo Gratias Manalu, OFM.Cap, bersama P. Sinaga dari Babinkamtibmas, Josephina br. Sidauruk selaku Kasi Trantib Kecamatan Palipi, serta perwakilan Dewan Pastoral Paroki.
Di sepanjang rute pawai, peserta tampil antusias menyanyikan yel-yel dengan semangat penuh keceriaan, mengenakan pakaian adat dan membawa berbagai simbol budaya.
Setibanya di lokasi gereja, peserta diarahkan ke aula paroki untuk persiapan Perayaan Ekaristi sebagai pembuka resmi rangkaian Festival Seni dan Budaya OMK se-Paroki Palipi.
Ekaristi dipimpin oleh Vikaris Episkopal Samosir, RP. Yanuarius Berek, SVD yang turut didampingi oleh RP. Deo Gratias Manalu.
Dalam homilinya, Pastor Yan menyoroti relevansi tema festival dalam konteks zaman modern saat ini.
Ia menegaskan pentingnya peran OMK dalam menjembatani iman dan budaya agar tidak tercerabut dari akar tradisi di tengah arus modernisasi.
“Kalau OMK memulai dari Gereja, maka dia harus menuju budaya. Tapi jika mulai dari budaya, maka harus kembali ke Gereja. Artinya, kita harus menjadi OMK yang hidup dalam budaya yang beriman,” tutur Pastor Yan.
Sahat Rumapea, Ketua Panitia Festival, menyampaikan harapannya agar semangat yang ditunjukkan selama festival tidak berhenti setelah kegiatan berakhir.
Ia melihat banyak potensi besar yang dimiliki OMK untuk dikembangkan lebih jauh di lingkungan gereja masing-masing.
“Kita lihat banyak talenta luar biasa. Harapan saya, semoga OMK terus aktif dan semangat dalam pelayanan gereja setelah acara ini,” ungkap Sahat optimis.
Sementara itu, Ika Diorima Tamba, Ketua OMK Stasi Parmonangan – Tamba Dolok yang turut menjadi peserta festival, berharap kegiatan serupa bisa lebih sering diadakan.
Ia menilai festival ini memberikan ruang pertemuan dan pembelajaran penting bagi sesama orang muda.
“Pertemuan seperti ini menambah wawasan kami, memberi semangat baru dalam berkegiatan di stasi masing-masing,” kata Ika saat ditemui di sela-sela acara.
Paroki St. Fransiskus Asisi – Palipi sendiri menaungi 36 gereja stasi dan delapan rayon, yang tersebar di dua kecamatan: Palipi dan Sitiotio di Kabupaten Samosir.
Festival OMK kali ini mengangkat tema “OMK Bemisi dalam Iman dan Budaya” sebagai cerminan semangat misioner kaum muda Katolik yang tidak melupakan jati diri budayanya.
Hingga berita ini diturunkan, berbagai perlombaan masih berlangsung, termasuk lomba Mazmur, baca Kitab Suci, vocal solo, tortor kreasi modern, dan koor. Pemenang lomba dijadwalkan diumumkan pada hari terakhir festival. (Abet)





