Jakarta, TERBITINDO.COM – Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei 2025 di Sekolah Providentia Jakarta Barat tahun ini berlangsung dalam nuansa sederhana.
Meskipun demikian, momentum ini menghadirkan pesan yang kuat dan relevan bahwa pendidikan sejati tidak cukup hanya mengasah kecerdasan, tetapi juga menumbuhkan akhlak dan karakter mulia.
Dengan menggelar apel bersama secara sederhana di halaman sekolah yang berlokasi di kawasan Tanjung Duren, Jakarta Barat, seluruh elemen sekolah- mulai dari siswa SD, SMP, hingga SMA serta para guru dan tenaga kependidikan- bersatu dalam refleksi mendalam mengenai arah pendidikan saat ini.
Dipimpin oleh Bapak Arif Setiawan, Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan SMP Providentia, apel ini bukan hanya menjadi bentuk penghormatan terhadap jasa Ki Hajar Dewantara, tetapi juga menjadi panggung penyampaian gagasan pendidikan yang lebih utuh dan manusiawi.
“Hari ini kita kembali diingatkan bahwa kecerdasan bukan satu-satunya tujuan pendidikan. Tanpa akhlak, ilmu bisa kehilangan arah. Pendidikan harus mampu mencetak manusia yang bijak dalam berpikir dan rendah hati dalam bertindak,” ujar Arif dalam sambutannya.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa sekolah sebagai tempat belajar harus menjadi ekosistem yang subur untuk menanamkan nilai-nilai luhur.
“Apa artinya pintar jika tidak bisa menghormati orang tua, guru, atau sesama? Kita harus membiasakan peserta didik untuk berpikir kritis, tetapi juga berperilaku santun dan punya empati,” tambahnya.
Pesan moral ini mendapat respons positif dari para siswa. Oswald Irawan, siswa kelas VIII B SMP Providentia, mengaku terinspirasi oleh pesan yang disampaikan dalam apel.
“Saya jadi lebih sadar bahwa pendidikan bukan hanya tentang nilai rapor atau ujian. Tapi tentang bagaimana saya membawa diri, menghargai orang lain, dan terus belajar jadi lebih baik,” ujar Oswald.
Sementara itu, Rafael Keiza, siswa kelas IX, menilai bahwa momen seperti ini penting untuk dijadikan titik balik.
“Peringatan seperti ini harusnya jadi ajakan untuk berubah. Kita semua bisa mulai dari hal kecil, misal dengan menghormati guru, disiplin waktu, atau belajar dengan sungguh-sungguh. Itu bagian dari akhlak juga,” katanya.
Meski tanpa pertunjukan seni atau lomba seperti tahun-tahun sebelumnya, apel peringatan Hardiknas kali ini justru meninggalkan kesan mendalam. Para guru merasa bangga melihat siswa-siswa yang mampu merenungkan makna pendidikan secara lebih luas.
Kegiatan ini memperlihatkan bahwa peringatan Hari Pendidikan Nasional tak harus selalu meriah. Justru dalam kesederhanaan, pesan yang dibawa menjadi lebih kuat dan membumi.
Sekolah Providentia Jakarta Barat membuktikan bahwa pendidikan yang baik bukan hanya tentang sistem yang rapi atau fasilitas modern, melainkan tentang keberanian untuk terus membentuk karakter dan budi pekerti anak bangsa.***





