Jakarta, TERBITINDO.COM – Pelantikan gubernur hasil Pilkada Serentak 2024 resmi dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Kamis (21/2/2025). Dari sekian banyak nama yang diangkat, ada beberapa kepala daerah yang mencuri perhatian karena memiliki kekayaan paling rendah dibanding rekan-rekan mereka.
Meski menyandang status sebagai pemimpin daerah, data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) menunjukkan bahwa beberapa gubernur ini memiliki aset yang tergolong minim. Namun, mereka tetap optimistis membawa perubahan bagi daerahnya. Siapa saja gubernur dengan harta paling ‘tipis’ di antara pejabat lainnya? Berikut daftarnya!
5 Gubernur dengan Harta Paling Rendah di Indonesia
1️⃣ Hendrik Lewerissa – Gubernur Maluku 🏝️
💰 Kekayaan: Rp 2,09 miliar
Sebagai gubernur dengan aset terendah, Hendrik Lewerissa tetap bertekad untuk membangun Maluku dengan kebijakan pro-rakyat dan pemberdayaan ekonomi lokal.
2️⃣ Apolo Safanpo – Gubernur Papua Selatan 🌄
💰 Kekayaan: Rp 2,21 miliar
Mantan akademisi ini berfokus pada pembangunan infrastruktur dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Papua Selatan.
3️⃣ Andra Soni – Gubernur Banten 🌆
💰 Kekayaan: Rp 2,59 miliar
Meski masuk dalam daftar gubernur dengan harta terkecil, Andra Soni optimistis meningkatkan perekonomian Banten melalui program pemberdayaan ekonomi rakyat.
4️⃣ Wayan Koster – Gubernur Bali 🌴
💰 Kekayaan: Rp 3,5 miliar
Menjabat kembali sebagai Gubernur Bali, Wayan Koster tetap fokus pada pelestarian budaya dan penguatan sektor pariwisata berkelanjutan.
5️⃣ Benhur Tomi Mano – Gubernur Papua 🎋
💰 Kekayaan: Rp 3,77 miliar
Berkomitmen membangun Papua dengan lebih baik, Benhur Tomi Mano berfokus pada kesejahteraan masyarakat adat dan pengembangan infrastruktur.
Gubernur Lain dengan Kekayaan di Bawah Rp 10 Miliar
Tak hanya lima nama di atas, sejumlah gubernur lainnya juga tercatat memiliki kekayaan yang relatif kecil dibandingkan kepala daerah lain:
- Gusnar Ismail (Gubernur Gorontalo) – Rp 4,32 miliar
- John Tabo (Gubernur Papua Pegunungan) – Rp 4,8 miliar
- Abdul Wahid (Gubernur Riau) – Rp 4,8 miliar
- Al Haris (Gubernur Jambi) – Rp 5,89 miliar
- Rahmat Mirzani (Gubernur Lampung) – Rp 6,88 miliar
- Mahyeldi (Gubernur Sumatera Barat) – Rp 6,94 miliar
- Helmi Hasan (Gubernur Bengkulu) – Rp 7,43 miliar
- Ansar Ahmad (Gubernur Kepulauan Riau) – Rp 8,71 miliar
- Meki Nawipa (Gubernur Papua Tengah) – Rp 9,9 miliar
- Dominggus Mandacan (Gubernur Papua Barat) – Rp 9,95 miliar
Meskipun tak sekaya pejabat lain, para gubernur ini tetap mengemban tugas berat untuk memimpin daerah mereka. Apakah dengan harta ‘pas-pasan’ mereka bisa membawa perubahan besar? Kita tunggu gebrakan mereka! (Enjo)





