Jakarta, TERBITINDO.COM – Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Sjafrie Sjamsoeddin, memberikan pembekalan kepada Calon Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh (LBBP) RI di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (10/2). Dalam kesempatan ini, Menhan menyoroti strategi transformasi pertahanan yang sejalan dengan visi Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto.
Menhan menegaskan bahwa pertahanan negara yang kuat adalah pilar utama dalam menjaga kedaulatan dan mendukung pembangunan ekonomi nasional. “Kemampuan pertahanan harus menjadi prioritas utama, karena tanpa pertahanan yang kuat, pembangunan ekonomi pun tidak akan optimal,” tegasnya.
Dalam membangun sistem pertahanan yang modern, Menhan menekankan pentingnya revitalisasi dan modernisasi Alutsista. Ia juga menyoroti peran diplomasi pertahanan dalam memperkuat kerja sama internasional, sejalan dengan prinsip politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif.
Kepada para calon duta besar, Menhan berpesan agar mereka tidak hanya berperan sebagai perwakilan diplomatik, tetapi juga menjadi promotor industri pertahanan Indonesia di negara tempat mereka bertugas. “Duta besar harus menjadi jembatan dalam memperluas kerja sama pertahanan, khususnya di sektor industri pertahanan,” ujarnya.
Menhan juga membuka pintu bagi para calon duta besar untuk menjalin komunikasi langsung dengan Kementerian Pertahanan guna memperkuat sinergi dalam hubungan pertahanan dengan negara-negara sahabat.
Sebagai penutup, ia menyampaikan apresiasi atas masukan dari para calon duta besar dan berharap mereka dapat berkontribusi dalam membangun hubungan pertahanan yang lebih erat dengan negara-negara mitra.
Pembekalan ini diikuti oleh calon duta besar RI untuk 32 negara sahabat. (Deren)





