Menag: Empat Pilar Penting dalam Kebijakan Pembelajaran

by -2955 Views
Menteri Agama atau Menag Nasaruddin Umar

Jakarta, TERBITINDO.COM – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menegaskan pentingnya kebijakan pembelajaran yang berpihak pada anak. Menurutnya, ada empat aspek utama yang harus diperhatikan dalam penyusunan kebijakan pendidikan agar selaras dengan kebutuhan dan tantangan zaman.

“Setiap program pembelajaran harus berpihak pada anak. Karena itu, ada empat hal yang perlu menjadi fokus dalam perumusannya,” ujar Menag saat bertemu praktisi pendidikan Najeela Shihab di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Kamis (6/2/25).

Empat Pilar Kebijakan Pembelajaran

  1. Penguatan Kerukunan dan Toleransi
    Menag menekankan bahwa pendidikan harus menjadi alat untuk memperkuat kerukunan di tengah masyarakat. Konsep moderasi dan toleransi perlu dimasukkan dalam kurikulum guna menciptakan harmoni sosial.

“Di dalam program kerukunan harus ada kajian tentang moderasi dan toleransi. Ini menjadi kunci dalam membangun kebersamaan di tengah keberagaman,” jelasnya.

  1. Pendidikan Berbasis Kurikulum yang Jelas
    Kurikulum harus dirancang berdasarkan visi dan misi yang konkret. Menag menegaskan bahwa pembelajaran tanpa fondasi yang kuat hanya akan menghasilkan kebijakan yang tidak efektif.

“Kurikulum tidak bisa lahir tanpa memahami ontologinya. Harus ada misi yang jelas agar pendidikan memiliki arah yang kuat,” tegasnya.

  1. Kesadaran Lingkungan Hidup
    Menag menyoroti perlunya pendidikan yang menanamkan kepedulian terhadap lingkungan. Ia mengingatkan bahwa eksploitasi alam yang tidak bertanggung jawab dapat merusak ekosistem dan kehidupan manusia.

“Sering kali kita abai terhadap lingkungan. Pembakaran hutan dan pencemaran sungai dianggap biasa, padahal dampaknya luar biasa bagi kehidupan,” ungkapnya.

  1. Penguatan Nasionalisme
    Menag juga mengingatkan bahwa identitas kebangsaan harus dijaga di tengah arus globalisasi. Menurutnya, banyak individu yang secara fisik tampak Indonesia, tetapi pola pikir dan perilakunya tidak lagi mencerminkan nilai-nilai bangsa.

“Kita menghadapi krisis identitas. Pendidikan harus menjadi benteng untuk menjaga karakter kebangsaan kita,” katanya.

Dukungan untuk Kebijakan Berbasis Empat Pilar

Menanggapi paparan Menag, Najeela Shihab yang juga memimpin Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK) menyatakan dukungannya. Ia berkomitmen untuk menjadikan empat pilar tersebut sebagai dasar dalam merancang kebijakan pendidikan di masa depan.

“Kita akan memasukkan empat aspek ini dalam kebijakan pendidikan agar menjadi landasan dalam setiap perubahan ke depan,” tutupnya. (Abet)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.