Gandeng Bawaslu RI, Pemuda Katolik DKI Tekankan Pemilu Berintegritas

by -109 Views

Jakarta, TERBITINDO.COM – Pemuda Katolik Komisariat Daerah (Komda) DKI Jakarta bekerja sama dengan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Pengawasan Partisipatif dengan tema “Peran Generasi Muda Menuju Pemilu Berintegritas dan Beretika”.

Bertempat di Cascade Kofy, Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (27/12), kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan literasi politik generasi muda dalam mengawal demokrasi.

Ketua Panitia Pelaksana, Pangihutan Situmorang, menyampaikan bahwa proses Pemilu merupakan intisari demokrasi yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat.

“Salah satu tantangan besar demokrasi kita adalah praktik Money Politic. Hal ini tentu bisa diminimalisir jika rakyat sadar dan menolak praktik tersebut. Oleh karena itu, saya mengajak Pemuda Katolik DKI sebagai bagian dari generasi muda untuk membantu peran Bawaslu dalam memitigasi berbagai bentuk pelanggaran pemilu,” ujar Pangihutan yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Politik dan Kepemiluan Pemuda Katolik Komda DKI Jakarta.

Senada dengan hal tersebut, Ketua Pemuda Katolik Komda DKI Jakarta, Aloisius Anggorokresno Abiwangsa, menyampaikan apresiasinya kepada Bawaslu RI yang telah memfasilitasi kegiatan ini.

Sosok yang akrab dipanggil Anggo ini menilai forum diskusi semacam ini sangat krusial untuk menumbuhkan kesadaran generasi muda dalam mengejawantahkan esensi demokrasi.

“Kehadiran forum ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan literasi kita. Saya berharap kader Pemuda Katolik Komda DKI semakin berperan aktif mengambil bagian dalam konteks Pengawasan Partisipatif Pemilu. Ke depan, kami mendorong agar kolaborasi antara Pemuda Katolik dan Bawaslu dapat terus ditingkatkan melalui kegiatan-kegiatan serupa,” ungkap Anggo.

Mewakili Bawaslu RI, Iji Jaelani Saputra menegaskan pentingnya sinergi antar lembaga mengingat keterbatasan personel pengawas pemilu dibandingkan luasnya wilayah pengawasan.

Iji menyatakan bahwa Bawaslu dan Pemuda Katolik adalah mitra strategis yang telah lama menjalin kerja sama.

“Bawaslu tidak bisa bekerja sendiri (one man show). Kami membutuhkan ‘mata dan telinga’ dari masyarakat, khususnya pemuda. Paradigma pengawasan saat ini lebih mengutamakan pencegahan daripada penindakan. Oleh karena itu, edukasi seperti yang dilakukan Pemuda Katolik hari ini adalah bentuk pencegahan pelanggaran yang paling efektif di akar rumput,” tegas Iji.

Iji menambahkan, “Kami berterima kasih dan berharap kolaborasi ini berkelanjutan. Partisipasi aktif pemuda adalah kunci legitimasi pemilu yang kuat.”

Acara dilanjutkan dengan sesi pemaparan materi oleh Penasihat Awam Pemuda Katolik Komda DKI, Beny Wijayanto.

Dalam paparannya, Beny menekankan bahwa pengawasan pemilu tidak bisa hanya dibebankan kepada lembaga formal, melainkan harus menjadi “gerakan semesta”.

“Pengawasan partisipatif bukan sekadar membantu Bawaslu, melainkan upaya menjaga hak kedaulatan rakyat itu sendiri. Pemuda Katolik memiliki jejaring yang kuat dan integritas moral untuk menjadi pelopor dalam menolak politik uang dan politisasi SARA. Jika pemuda bergerak, ruang gerak bagi para pelaku kecurangan akan semakin sempit,” jelas Beny.

Lebih lanjut, Beny menyoroti tantangan di era digital, khususnya terkait serangan hoaks dan disinformasi.

“Kami berharap kader Pemuda Katolik di Jakarta mampu menjadi filter informasi dan berani melaporkan setiap dugaan pelanggaran melalui kanal resmi yang telah disediakan Bawaslu,” tutupnya.

Kegiatan ini dihadiri oleh puluhan kader Pemuda Katolik dan perwakilan organisasi kepemudaan lainnya yang antusias berdiskusi mengenai langkah konkret pengawasan pemilu di masa mendatang.