TNI Percepat Operasi Kemanusiaan di Sumatra–Aceh: Ratusan Ton Bantuan Dikirim, Ribuan Prajurit Dikerahkan

by -24 Views

Jakarta, TERBITINDO.COM — Operasi kemanusiaan TNI di wilayah terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat kini memasuki tahap percepatan. Pernyataan ini disampaikan Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah, dalam konferensi pers di Posko Terpadu Penanggulangan Bencana Alam TNI, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (4/12/2025).

Di hadapan wartawan, Mayjen Freddy menegaskan bahwa seluruh matra TNI bergerak lebih intens sebagai tindak lanjut instruksi Presiden dan arahan Panglima TNI. Ia menjelaskan bahwa operasi besar di tiga provinsi tersebut tidak hanya berfokus pada penyelamatan serta evakuasi korban, tetapi juga pada pemulihan layanan dasar bagi warga yang terdampak.

Distribusi logistik menjadi prioritas utama, mengingat banyaknya wilayah terpencil yang masih sulit dijangkau.
“TNI menerima banyak laporan mengenai daerah yang belum tersentuh bantuan. Semua laporan itu kami jadikan dasar evaluasi dan penyesuaian rencana harian,” ujarnya.

Hingga Kamis (4/12), total 30.151 personel TNI telah diterjunkan:

  • 11.143 personel di Aceh

  • 11.737 personel di Sumatera Utara

  • 6.664 personel di Sumatera Barat

Pengerahan ini dilakukan agar bantuan dapat tersalurkan secara cepat dan terkoordinasi di seluruh titik bencana.

Dari sisi alutsista, mobilisasi peralatan dilakukan secara besar-besaran. TNI mengerahkan 15 pesawat angkut, 26 helikopter, dan 7 KRI—terdiri atas 2 KRI rumah sakit dan 5 KRI logistik—ditambah 1 kapal ADRI untuk mengangkut peralatan berat serta bantuan tambahan. Dari Lanud Halim Perdanakusuma saja, sudah 199,48 ton bantuan diterbangkan ke sejumlah pangkalan aju seperti Medan, Sibolga, Banda Aceh, Lhokseumawe, Rimbili, dan Padang.

Menanggapi kritik publik terkait penyaluran bantuan melalui udara yang sempat tidak tepat sasaran, Mayjen Freddy memberi penjelasan bahwa faktor keselamatan tetap menjadi pertimbangan utama.
“Pilot harus memperhitungkan kondisi lapangan, mulai dari kabel listrik, tanah yang labil, hingga kontur lereng. Evaluasi terus dilakukan agar proses distribusi berikutnya lebih akurat dan aman,” terangnya.

Di akhir penjelasannya, ia menyampaikan terima kasih atas dukungan masyarakat yang turut membantu penanganan bencana di berbagai wilayah Sumatra. Ia juga menyampaikan permohonan maaf apabila masih ada kekurangan dalam pelaksanaan tugas.
“TNI membuka ruang bagi masukan masyarakat sebagai bentuk komitmen kami untuk mempercepat sekaligus memperbaiki penanganan bencana,” tegasnya.

Dengan pengerahan personel besar-besaran, penguatan alutsista, dan koordinasi lintas instansi, TNI menargetkan operasi kemanusiaan di Sumatra dapat berjalan semakin efektif dalam beberapa hari ke depan. (ns)