Yogyakarta, TERBITINDO.COM — Kasus pernyataan Prof. Sofian Effendi soal ijazah Jokowi diharapkan jadi pelajaran penting bagi masyarakat.
Kontroversi bermula dari video wawancara 16 Juli 2025. Sofian menuding keabsahan ijazah Presiden bermasalah.
Kamis (17/7/2025), Sofian mencabut pernyataan itu. “Saya menarik semua pernyataan saya di dalam video tersebut,” tulisnya.
UGM pun mengingatkan pentingnya verifikasi sebelum menyebarkan informasi. “Kami terikat peraturan perlindungan data pribadi,” kata Andi Sandi Antonius Tabusassa Tonralipu.
Publik diimbau lebih kritis dan selektif agar tidak mudah terpengaruh hoaks. (ns)
