Wamendiktisaintek Janji Bangun Hunian Layak bagi Guru Sekolah Garuda di NTT

by -343 Views

Jakarta, TERBITINDO.COM – Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie, menegaskan komitmennya untuk membangun fasilitas hunian yang layak bagi para guru di SMA Unggul Garuda, Soe, Nusa Tenggara Timur (NTT). Langkah ini dinilai penting demi mendukung kualitas pendidikan di kawasan timur Indonesia.

Menurut Stella, keberhasilan sebuah sekolah sangat ditentukan oleh kualitas pendidiknya. Ia menekankan bahwa secanggih apa pun fasilitas sebuah institusi pendidikan, jika tak ditunjang oleh guru yang berkualitas, maka sekolah tersebut tidak bisa disebut unggul.

“Karena itu, fasilitas terpenting yang ingin kami bangun adalah tempat tinggal yang nyaman dan layak bagi para guru. Ini menjadi prioritas utama kami,” jelas Stella saat kunjungannya pada Rabu, 2 Juli 2025.

Stella menambahkan bahwa karena SMA Unggul Garuda adalah sekolah berasrama, maka kebutuhan akan tempat tinggal yang memadai bagi para guru bukan hanya sekadar pelengkap, melainkan sarana yang esensial dalam mendukung sistem pengasuhan dan pembelajaran yang optimal.

“Para guru ini akan tinggal di lokasi. Mereka tidak hanya mengajar, tetapi juga menjadi pembimbing dan pengayom bagi siswa-siswi. Karena itu, kami ingin memastikan hunian mereka dibangun dengan kualitas terbaik,” tegasnya.

Lebih lanjut, Stella menjelaskan bahwa guru-guru yang akan mengajar di SMA Unggul Garuda berasal dari seluruh Indonesia. Namun, pemerintah juga berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas guru-guru lokal di NTT melalui pelatihan intensif dan berkualitas.

“Pelatihan guru menjadi fokus utama kami. Sekolah Garuda bukan hanya tempat belajar siswa, tapi juga menjadi pusat pelatihan bagi para pendidik,” katanya.

Guru-guru yang terlibat, lanjut Stella, wajib menyesuaikan diri dengan visi dan misi yang telah ditetapkan oleh Kemendikti Saintek. Tujuannya adalah menciptakan lulusan yang unggul dan membanggakan, sekaligus memberi dampak positif bagi pendidikan di sekitar sekolah.

“Guru-guru ini adalah pilar utama. Harapannya, keberadaan mereka juga akan menular ke sekolah-sekolah lain di sekitarnya,” ujarnya.

Sebelumnya, pada Selasa, 1 Juli 2025, Stella melakukan kunjungan kerja ke Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT. Dalam kunjungan itu, ia menerima sertifikat lahan seluas 20 hektare yang akan menjadi lokasi pembangunan Sekolah Garuda Baru.

Penyerahan sertifikat dilakukan oleh Bupati Timor Tengah Selatan, Eduard Markus Lioe, dan Gubernur NTT, Melki Laka Lena. Momen ini menandai dimulainya pembangunan Sekolah Garuda sebagai langkah konkret dalam kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam memajukan pendidikan di wilayah timur Indonesia.

“Kami targetkan pembangunan selesai pada Juni 2026, sehingga saat tahun ajaran baru dimulai, sekolah ini sudah siap beroperasi,” ujar Stella kepada media.

Kemendiktisaintek sendiri telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp1,040 triliun pada tahun 2025 untuk membangun 12 Sekolah Garuda Transformasi dan 4 Sekolah Garuda Baru, termasuk yang ada di Soe. Dari jumlah tersebut, sekitar Rp233 miliar dianggarkan khusus untuk setiap pembangunan Sekolah Garuda Baru.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur NTT, Melki Laka Lena, mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto karena telah memilih wilayahnya untuk menjadi lokasi pelaksanaan Program Hasil Terbaik Cepat.

“Sekolah ini akan membuka akses anak-anak NTT ke pendidikan berkualitas. Kami berharap dari sini lahir generasi yang siap bersaing dan bisa kuliah di universitas-universitas terbaik dunia,” ujarnya.

Ia juga menekankan bahwa Sekolah Garuda tak hanya memberi harapan baru di bidang pendidikan, tetapi juga menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi lokal, khususnya di Kabupaten TTS.

“Sekolah ini bukan hanya untuk anak-anak NTT, tapi untuk seluruh Indonesia. Tapi ingat, anak-anak NTT harus siap bersaing. Jangan hanya menuntut jatah, tapi juga harus punya kesiapan,” tegas Melki.

Sebagai informasi, Sekolah Garuda adalah bagian dari Asta Cita dan menjadi ujung tombak Program Hasil Terbaik Cepat Presiden Prabowo. Program ini bertujuan membangun sekolah-sekolah unggulan di seluruh penjuru negeri untuk mencetak generasi emas bangsa.

Sekolah Garuda didesain berdasarkan tiga pilar utama: penyeimbang akses pendidikan, inkubator pemimpin masa depan, serta penguat prestasi akademik dan pengabdian masyarakat.

Setiap Sekolah Garuda Baru akan menampung 160 siswa per tahun, dan mulai beroperasi pada tahun ajaran 2026/2027. Sebanyak 80 persen siswa diterima melalui jalur beasiswa penuh, sementara 20 persen melalui jalur paralel, dengan prioritas seleksi bagi siswa dari daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). (ns)