Ramadan Ramah Anak: Menag Ajak Orang Tua dan Guru Jaga Hak Anak

by -3760 Views

Jakarta, TERBITINDO.COM – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengajak guru di sekolah, madrasah, dan pesantren, serta para orang tua, untuk menjadikan Ramadan sebagai momen memperhatikan hak-hak anak. Ia mendukung penuh gerakan “Ramadan Ramah Anak” sebagai upaya menciptakan suasana Ramadan yang lebih inklusif bagi anak-anak.

“Saya mengajak seluruh umat Muslim, terutama para guru dan orang tua, untuk memanfaatkan bulan suci ini dengan menjalankan ibadah sebaik-baiknya serta memastikan program Ramadan tetap memperhatikan hak anak,” ujar Menag, Rabu (5/3/25).

Kebersamaan dalam Ibadah Ramadan

Menag menekankan pentingnya membangun kebersamaan dalam ibadah Ramadan dengan tetap memperhatikan kenyamanan anak. Ia menyebutkan bahwa kegiatan seperti salat berjemaah, berbuka puasa bersama, dan iktikaf bisa dilakukan dengan cara yang ramah anak.

“Kita bisa salat berjemaah, berbuka bersama, beriktikaf, serta melakukan berbagai rangkaian ibadah Ramadan dengan melibatkan anak-anak,” ungkapnya.

Gerakan “Ramadan Ramah Anak” merupakan hasil kolaborasi lintas kementerian. Deklarasi gerakan ini digelar di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Jakarta, Rabu (5/3/2025).

Hadir dalam acara tersebut Menko PMK Pratikno, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji, serta Wakil Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari.

Menteri PPPA, Arifah Fauzi, menjelaskan bahwa gerakan ini berangkat dari analisis pemerintah yang menemukan dua faktor utama penyebab kekerasan terhadap perempuan dan anak, yaitu pola asuh dalam keluarga serta penggunaan gawai yang belum bijak.

“Ramadan ini menjadi kesempatan bagi keluarga untuk introspeksi, meninjau kembali pola asuh terhadap anak, serta mulai mengatur penggunaan gadget agar lebih bijak,” kata Arifah.

Ia berharap gerakan ini menjadi titik awal bagi berbagai pihak untuk menciptakan lingkungan Ramadan yang lebih mendukung tumbuh kembang anak, baik di rumah, sekolah, maupun tempat ibadah. (Abet)