Banjir Bandang Terjang Puncak Bogor, Tujuh Jembatan Hancur

by -2773 Views

Jakarta, TERBITINDO.COM – Banjir bandang yang melanda Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menghancurkan tujuh jembatan di Kecamatan Cisarua.

Akibatnya, akses jalan utama di kawasan Puncak terputus sejak Minggu (2/3/2025) malam. Saat ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berupaya memulihkan akses tersebut agar bisa kembali digunakan sebelum Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriyah.

“BNPB tidak ingin masyarakat mengalami kesulitan terlalu lama dalam mobilisasi, terlebih beberapa minggu lagi Idul Fitri akan tiba,” ujar Kepala BNPB Suharyanto, Selasa (4/3/2025), dikutip dari Antara.

Jembatan Rusak Berat, TNI Dikerahkan

Hasil koordinasi BNPB dengan Pemerintah Kabupaten Bogor pada Senin (3/3) mengungkap bahwa tujuh jembatan di Kecamatan Cisarua mengalami kerusakan parah, bahkan beberapa di antaranya hanyut tersapu arus deras.

Untuk mempercepat pemulihan, BNPB akan berkoordinasi dengan Markas Besar TNI guna membangun jembatan rangka baja (Bailey). Langkah ini diharapkan bisa segera menghubungkan kembali wilayah yang terdampak.

“Kita pastikan dalam waktu tidak terlalu lama, tiga minggu ini sangat krusial. Menjelang libur Idul Fitri dan libur nasional, jembatan ini harus bisa digunakan kembali,” kata Suharyanto saat meninjau lokasi jembatan putus di Desa Tugu Selatan, Cisarua.

Ribuan Warga Terdampak, Satu Orang Hilang

Tim Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB melaporkan bahwa banjir bandang ini dipicu oleh meluapnya Sungai Cimanceri akibat hujan deras berkepanjangan. Arus banjir bahkan mencapai setinggi pintu rumah warga.

Data sementara mencatat, 381 keluarga atau 1.399 jiwa terdampak, dengan 346 orang mengungsi. Sementara itu, satu orang dilaporkan hilang setelah terseret banjir dan masih dalam pencarian hingga Senin (3/3) petang.

BNPB terus berkoordinasi dengan pihak terkait guna mempercepat pemulihan infrastruktur serta memberikan bantuan kepada warga terdampak.

Wamen PU: Banyak Rumah Berdiri di Bantaran Sungai

Banjir bandang yang melanda Puncak Bogor menjadi perhatian Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU) Diana Kusumastuti. Ia menyoroti banyaknya rumah yang berdiri di bantaran sungai, yang menyebabkan penyempitan aliran air dan memperparah dampak banjir.

Diana menekankan bahwa penanganan pascabanjir Sungai Ciliwung di wilayah Cisarua harus segera dilakukan dengan koordinasi lintas sektoral, termasuk Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten Bogor.

Salah satu langkah yang dinilai mendesak adalah relokasi warga yang masih tinggal di badan sungai.

“Saya melihat banyak rumah berdiri di bantaran sungai, yang menyebabkan penyempitan aliran air. Air akan mencari jalannya sendiri, sehingga harapan saya, area ini tidak dihuni,” ujarnya, Selasa (4/3/2025).

BNPB dan instansi terkait diharapkan bisa segera mengambil langkah konkret untuk mencegah bencana serupa di masa depan. (Abet)