Petani Kualuh Hilir Mengharapkan Solusi Air untuk Kebangkitan Pertanian

by -2649 Views

Sumatera, TERBITINDO.COM – Kualuh Hilir, Sumatera – Di tengah hamparan sawah yang subur, petani di Kecamatan Kualuh Hilir merindukan kehadiran sumber air yang dapat mengairi lahan mereka.

Dengan hanya satu kali masa tanam dalam setahun, mereka berharap pemerintah dapat membantu mewujudkan impian untuk meningkatkan produksi padi dan mencapai swasembada beras.

Ribuan hektar sawah di Kecamatan Kualuh Hilir hanya mampu ditanami sekali dalam setahun, bergantung pada curah hujan yang tidak selalu dapat diandalkan.

“Kami bergantung pada hujan yang turun normal antara September hingga Desember,” ungkap Pak Sagala, seorang petani dari Desa Tanjung Mangedar.

Meskipun tanah di daerah ini sangat subur dan mampu menghasilkan 8 hingga 9 ton gabah per hektar, kualitas beras yang dihasilkan dari lahan ini sangat terkenal di Provinsi Sumatera Utara, dikenal dengan sebutan Beras Ledong. “Rasanya enak dan sudah banyak dikenal masyarakat,” tambahnya.

Dengan kondisi ini, harapan masyarakat petani Kualuh Hilir, khususnya Desa Tanjung Mangedar, sangat besar terhadap Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura).

Mereka berharap Dinas Pertanian dapat membantu membangun sumber air bawah tanah, seperti sumur bor, agar mereka dapat menanam padi minimal dua kali setahun.

“Kami ingin menjadikan daerah kami sebagai swasembada beras dan produsen beras terbesar di Sumatera Utara,” tegas Pak Sagala.

Letak geografis Desa Tanjung Mangedar dan Teluk Pie yang berada di pinggiran muara Sungai Kualuh dan Laut Tanjung Ledong memberikan potensi besar bagi kesuburan tanah. Namun, harapan untuk mendapatkan sumber air yang lebih baik tetap menjadi tantangan.

“Kami mohon bantuan pemerintah pusat dan provinsi untuk mengucurkan anggaran pembangunan sumur bor di berbagai titik lahan persawahan kami,” tambahnya.

Dengan alat-alat pertanian yang sudah diberikan pemerintah, petani di Kualuh Hilir sangat berharap dapat memaksimalkan penggunaannya. “Selama ini, kami hanya bisa berusaha sekali setahun. Kami ingin lebih dari itu,” tutup Pak Sagala. (Tere)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.