TERBITINDO.COM – Berbicara tentang media sosial sudah tidak asing lagi bagi masyarakat. Baik masyarakat perkotaan maupun pedesaan. Media sosial sekarang sudah melekat semua kelompok usia masyarakat, khususnya generasi milenial. Hampir semua orang, baik anak-anak, remaja, orang dewasa, termasuk kelompok mahasiswa dan bahkan orang tua memiliki media sosial. Bahkan setiap orang memiliki lebih dari satu akunt media sosial. Hadirnya media sosial ini telah mengambil alih kehidupan manusia. Media sosial menjadi wadah bagi orang-orang untuk mengekspresikan kehendaknya.
Dalam bermedia sosial seseorang perlu memperhatikan etika sosial. Adanya etika dalam bermedia sosial ini dilihat sebagai batas-batas yang sangat penting sehingga seseorang tidak kebablasan atau salah menggunakan aplikasi media sosial ini. Seseorang diharapkan memiliki rasa tanggung jawab dan bijak dalam menggunakan aplikasi media sosial jenis apapun.
Walau demikian, tidak sedikit pun orang yang tidak bisa mengendalikan perilakunya dengan tidak menerapkan etika yang baik dalam bermedia sosial. Akibatnya beragam informasi yang sajikan juga akan tidak bernilai terutama dalam media instagram.
Instagram adalah aplikasi media jejaring sosial yang mampu menghasilkan dan mempublikasikan foto dan video secara instan. Perkembangan media sosial secara langsung berdampak terhadap tatanan perilaku manusia terutama pada kalangan mahasiswa yang beraktivitas di Perguruan Tinggi baik dilihat sebagai sarana pengetahuan, informasi maupun sebagai sarana sosialisasi dan interaksi antar mahasiswa dalam proses berkomunikasi sosial ditengah kampus Unika St. Paulus Ruteng.
Generasi millenial memegang peranan penting di berbagai aspek selama 10 hingga 20 tahun mendatang. Menurut data BPS pada tahun 2017, 50% dari penduduk usia produktif berasal dari generasi millenial dan pada tahun 2020 hingga 2030 diperkirakan jumlahnya mencapai 70% dari penduduk usia produktif. Pada perkembangan teknologi dan komunikasi yang terjadi saat ini telah mengubah cara berinteraksi antara manusia dengan yang lainnya selain itu juga ada peningkatan gaya hidup yang sangat berpengaruh pada kalangan mahasiswa masa kini. Internet hadir sebagai wadah dalam mengekspresikan diri.
Berdasarkan data Napoleon Cat, ada 116,16 juta pengguna Instagram di Indonesia hingga Agustus 2023. Jumlah tersebut meningkat 6,54% dibandingkan pada bulan sebelumnya yang sebanyak 109,03 juta pengguna. Jika dibandingkan setahun sebelumnya, jumlah pengguna Instagram di Indonesia meningkat 11,8%. Oleh karena itu tidak dapat dipungkiri keberadaan internet tidak bisa dihindarkan lagi karena mempunyai banyak kemungkinan baik maupun buruk bagi setiap individu terutama mahasiswa yang menggunakannya.
Munculnya gaya hidup seperti itu merupakan pengaruh dari arus globalisasi yang mengharuskan kita mengikuti tuntutan zaman saat ini sehingga harus mengikuti perkembangan teknologi. Di zaman sekarang terjadi pergeseran makna tempat perguruan tinggi yang sebetulnya. Mahasiswa kerap kali menjadikan kampus sebagai tempat ajang penampilan bukan sebagai wadah memperkaya pengetahuan. Selain media tiktok, Facebook, Twitter, WhatsApp, Instagram hadir sebagai wadah bagi mahasiswa terutama mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dalam memperdalam bakat dan minat untuk menjadi jurnalistik, fotografi, penulis berita, penulis opini terkenal, sastrawan pemula, menjadi konten kreator kreatif dikampus. Selain itu melalu aplikasi instagram mahasiswa mahasiswi PBSI dapat membagikan foto dan juga video serta kegiatan kelas setiap harinya. Juga sebagai media berkomunikasi.
Namun dengan berkembang pesatnya teknologi media sosial ini mengakibatkan rendahnya nilai karakter bagi bangsa. Minimnya etika komunikasi bagi kita mahasiswa. Bagi kita generasi milenial hal ini menjadi masalah yang perlu diperhatikan dengan saksama. Generasi milenial seperti mahasiswa merupakan orang yang tumbuh saat teknologi telah maju, namun mereka belum sepenuhnya menggunakan teknologi tersebut secara bijak. Etika komunikasi berkaitan dengan moral good present dalam segala bentuk komunikasi manusia. Ini termasuk komunikasi antar warga kampus, komunikasi di media massa, dan komunikasi digital.
Adapun Etika komunikasi yang baik dalam media sosial adalah jangan menggunakan kata kasar, provokatif, porno ataupun SARA; jangan memposting artikel atau status yang bohong; terutama dalam mengerjakan tugas mahasiswa tidak dibolehkan mencopy paste artikel atau gambar yang mempunyai hak cipta, serta memberikan komentar yang relevan. Etika komunikasi menjadi pondasi penting bagi mahasiswa yang menggunakan media sosial agar setiap pergerakan komunikasi yang dilakukan tidak melenceng dari tata krama etika komunikasi sehingga tercipta ekosistem komunikasi baik dan bermanfaat bagi semua kehidupan diranah perguruan tinggi.
Etika komunikasi yang dimaksud bagi pengguna kalangan millenial di aplikasi instagram adalah sopan santun dalam berkomentar di postingan instagram. Sopan santun sudah menjadi budaya masyarakat timur termasuk masyarakat Indonesia yang menjadi salah satu landasan berperilaku baik di kehidupan mahasiswa termasuk dalam bersosial media.
Jadi bahwasanya etika komunikasi mahasiswa PBSI dalam menggunakan media sosial, khususnya Instagram sangatlah diperlukan. Hal ini dapat meminimalkan sesuatu negatif dari tanggapan dan cara pandang seseorang pembaca atau di tengah masyarakat. Selain itu, setiap gambar atau foto yang diupload haruslah dipilih yang dapat dipublikasikan dan yang menjadi koleksi pribadi. Etika komunikasi dalam media sosial memang sangat diperlukan, baik untuk upload gambar, menuliskan status ataupun memberikan komentar. Hal yang anda lakukan di ranah publik itu bersifat sosial. Semua khalayak mahasiswa terbuka dan berhak memberi komentar ataupun hal positif atau negatif lain tanpa ada batasnya. Jadi sebelum anda upload, menulis berita, menulis opini, atau memberi komentar, baiknya memeriksa kembali.
Penulis: Febronia Megautami Nurani (Mahasiswa PBSI Unika Santu Paulus Ruteng)
